NURUL MUFLICHAH, 040810053 (2014) STUDI KASUS PENERAPAN MODEL REVERSE LOGISTIC PADA INDUSTRI ROKOK DI SIDOARJO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-muflichahn-33265-5.abstr-k.pdf Download (92kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 27.pdf Restricted to Registered users only Download (968kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan perusahaan adalah pengembalian karena produk rusak atau cacat sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Dalam istilah operasional dikenal dengan reverse logistic. Ketatnya peraturan yang diberikan oleh pemerintah membuat 142 perusahaan rokok di Sidoarjo menutup perusahaannya karena tidak mampu bertahan. Sisanya sebanyak 84 perusahaan yang masih bertahan diambil sample empat perusahaan rokok untuk diteliti, yaitu Perusahaan Rokok Putra Maju Jaya (Mapan), Perusahaan Rokok Satu Jaya, Perusahaan Rokok Cemara Mas, dan Perusahaan Rokok Rizki Putra Abadi. Reverse logistic pada perusahaan rokok berbeda penanganannya dengan perusahaan lainnya karena rokok merupakan consumer goods yaitu barang yang dibeli untuk dikonsumsi, pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Aktivitas reverse logistic pada perusahaan rokok dimulai apabila terdapat kecacatan pada barang. Proses reverse logistic yang dilakukan yaitu barang yang cacat dikembalikan ke distributor lalu dikembalikan ke perusahaan. Setiap perusahaan memiliki metode yang berbeda dalam mengelola reverse logistic. Pada Perusahaan Rokok Putra Maju Jaya, Perusahaan Rokok Cemara Mas, dan Perusahaan Rokok Satu Jaya barang yang kembali di produksi ulang dan dihancurkan. Sedangkan Perusahaan Rokok Rizky Putra Abadi mengelola reverse logistic melalui waste management dan quality control. Usulan metode reverse logistic yang dapat diberikan adalah setiap perusahaan rokok memperhatikan quality control dan waste management pada saat produksi.

Actions (login required)

View Item