ARY WIDYANINGRUM, 049615200
(2001)
TINJAUAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO 14001) SERTA PENYUSUNAN LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Perkembam\1iO teknologi dan globalisasi perdagangan menuntut produk tidak hanya berk~alitas dari segi fisik tetapi juga dan segi iingkungan. Perusahaan periu memadukan lUjuan perusahaan dan tujuan lingkungan agar memperoieh resiko dan peluang lingkungan yang lebih baik di masa depan Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan untuk mencapai tujuan tersebut. Perolehan sertifikasi ISO 1400 I menunjukkan kepedulian perusahaan pada lingkungannya dalam menjaga kualitas hngkungan agar tetap baik dengan cara minimisasi limbah dan pencemaran.
Permasalahan yang ingin dibahas pada skripsi in; adalah bagaimana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT. Petrokimia Gresik terkait dengan ISO 14001 serta penyusunan laporan biaya hngkungan. Untuk memecahkan masalah tersebut penerapan Sistem Manajemen Lingkungan pada PT. Petrokimia Gresik harus ditinjau kemudian dibandingkan dengan literatur yang ada. Sedangkan laporan biaya lingkungan disusun dalam suatu format tertentu sesuai literatur. Unsur-unsur aktivitas pada laporan biaya lingkungan tersebut merupakan aktivitas yang sudah terlaksana di PT. Petrokimia Gresik. Untuk mendukung laporan biaya lingkungan diperiukan informasi dari biro-biro Iingkungan dan biro-biro penunjang Iainnya.
HasH penelitian ini adalah PT. Petrokimia Gresik telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan sesuai dengan stan dar internasional sehingga telah memeperoleh sertifikasi ISO 14001 yang dinyatakan oleh ICS Sucojindo. Laporan biaya lingkungan yang sudah disusun menunjukkan bahwa biaya lingkungan merupakan 8,41 % dari total biaya operasi (Rp 1.32 \.633.838.212,13 ) atau sebcsar Rp 111.200.848.000,84 dengan persentase sebagai benkut 0,77 % biaya peneegahan, 6,44 % hiaya pendeteksian, 0,55 % biaya kegagalan internal, dan 0,64 % biaya kegagalan eksternal atau societal COSls. Biaya pendeteksian merupakan persentase terbesar dalam biaya lingkungan. Oleh karena itu, biaya 1m merupakan fokus perhatian para rnanajer untuk melakukan program manajemen lingkungan sebagai upaya pengendalian biaya tersebut. Hal ini dapat rnenjadi masukan bagi program manajemen lingkungan tahun berikutnya.
Actions (login required)
|
View Item |