Diana Kartika Kusumaningrum, 041310113012
(2016)
PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN OBAT-OBATAN PADA PT. PRADHANA MAHARTHA.
Other thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil deskripsi bab sebelumnya dan hasil pengamatan selama
Praktik Kerja Lapangan, penulis dapat menyimpulkan bahwa perlakuan akuntansi
persediaan pada PT. Pradhana Mahartha sebagai berikut:
1. Perputaran persediaan obat-obatan pada PT. Pradhana Mahartha
menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan untuk
menghitung biaya persediaan PT. Pradhana Mahartha menggunakan
metode rata-rata (average).
2. Standar yang digunakan PT. Pradhana Mahartha untuk mengelola
persediaan menggunakan SAK 14 2015 revisi 2008.
3. Pencatatan persediaan dilakukan secara terkomputerisasi.
4. Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi neto.
5. PT. Pradhana Mahartha mendapatkan titipan persediaan obat-obatan
dari PT. HM Sampoerna.
6. PT. Pradhana Mahartha mendapatkan komisi sebesar 10% dari
penjualan barang konsinyasi.
7. Bagian gudang tiga bulan sekali akan menyecek persediaan fisik obatobatan,
sedangkan untuk obat-obatan milik PT. HM Sampoerna
dilakukan pengecekan fisik seminggu sekali.
8. Barang konsinyasi tidak diakui sebagai penerimaan gudang dan
persediaan diakui pada saat barang diterima di gudang.
3.2 Saran
Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan beban-beban pengirimian ke
Apotek cabang, adanya pencatatan khusus untuk barang konsinyasi agar tidak
tercampur dengan persediaan milik perusahaan. Tetapi perusahaan sudah baik dalam memperlakukan sisa dari barang konsinyasi, dengan cara membuat
persetujuan baru kepada pihak yang memiliki barang.
Perusahaan sebaiknya tetap melakukan pencatatan retur pembelian, agar
tidak tercampur dengan akun lain dan perputaran persediaan dapat terlihat jelas,
bukan hanya mencatat hasil akhir perhitungan persediaan. Adanya pemisahan
tugas antara bagian pembelian dan bagian gudang, serta tidak adanya karyawan
yang merangkap tugas agar tidak ada kesalahan informasi yang dibuthkan, dan
mengurangi adanya kecurangan.
Perusahaan sebaiknya melakukan pembelian tidak hanya satu hari dalam
seminggu, bisa dilakukan dua atau tiga kali, atau dilakukan penambahan petugas
penerima barang agar tidak kewalahan. Minimnya petugas yang menerima dapat
berdampak pada kecurangan oleh supplier jika tidak dilakukan pengecekan barang
datang. Perusahaan dapat menambah petugas penerimaan barang pada hari kamis.
Actions (login required)
|
View Item |