Stefanus Denny Krisnawan
(2006)
PENANGANAN KASUS RETENSIO SECUNDINARUM PADA SAPI PERAH DI KUD SRI WIGATI" KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Faktor penyebab teIjadinya Retensio secundinarum di wilayah KUD "SRI WIGATI" Kecamatan Pagerwojo Tulungagung adaJah kurangnya keseimbangan dalam pemberian pakan, mineral dan vitamin pada saat sapi dalam keadaan bunting, khususnya pada masa sepertiga akhir masa kebuntingan serta kurangnya "exercise" pada sapi bunting khususnya pada masa akhir kebuntingan. Selain itu faktor induk yang terlalu muda pada saat teIjadi kebuntingan, abortus, kelelahan saat melahirkan, dan kandang yang kotor dapat mempengaruhi hal terse but.
2.Gejala kUnis teIjadinya Retensio secundinarum di wilayah KUD "SRI WIOATI" Kecamatan Pagerwojo Tulungagung adalah selaput foetus menggantung dibibir vulva sampai diatas lantai kandang, terkadang sekundinae tidak keluar bahkan menutup pintu saluran air ~kencing sehingga induk tidak dapat kencing atau susah urinaria, nafsu makan turun, suhu badan akan meningkat, depresi, pulsus meningkat kadang-kadang ada rasa sakit di perut, ekor digerak-gerakkan dan pada bagian tarsus akan kelihatan kotor, terlihat adanya kontraksi uterus yang lemah, keluar bau khas sekundinae yang mulai mangalami perubahan (busuk).
3.Kerugian yang disebabkan Retensio secundinarum di wilayah KUD "SRI WIGATI" Kecamatan Pagerwojo Tulungagung bagi petemak, secara ekonomis sangat merugikan antara lain menurunnya produksi susu, jika penanganan kurang sempuma dapat mengakibatkan komplikasi penyakit yang mengarah pada gagalnya kebuntingan selanjutnya.
Actions (login required)
|
View Item |