Agus Susanto, 089110810
(1996)
EFEK RESIDUAL KOMBINASI Bacillus thuringiensis H-14
DAN Bacillus sphaericus H-5a5b TERHADAP
LARVA-INSTAR III Culex Jatigans.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penyakit parasit dapat ditularkan seoara langsung aaupun tidak lan.sun. aelalui hewan perantara yan. salah satunya adalah insekta. Nyaauk Culex rati6ans adalah salah satu jenis insekta yan. berperan sebaaai vektor dalam aenyebarkan penyakit filariasis.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah seba.ai berikut; pertaaa. untuk aen.etahui aasa efektif residu 50% (RETso) koabinasi B. thurin6iensis H-l~ dan B. sphaericus H-5a5b pada dosis yan. berbeda di teapat penaapun.an air (TPA) yang saBa; kedua, untuk Den.etahui sifat efek residual kODbinasi
B. thurin6iensis H-14 '(B.t) dan B. sphaericus H-5a5b (B.s) terhadap larva-instar III Culex rati6ans.
Penelitian ini Den••unakan aetode eksperiDental dengan ranoan.an faktorial 2x3. den.an 3 ulan.an. Perlakuan yang di.unakan adalah dosis biolarvasida B.t dan B.s, masingDasin. yaitu 2.5, 5.0, 7.5, 10 a./l, dan perlakuan kontrol tanpa biolarvasida. Sedan.kan dosis kODbinasi B.t-B.s yang di.unakan. yaitu 2.5-7.5, 5.0-5.0 dan 7.5-2.5 D./l. Data penelitian berupa prosentase keDatian larva uji pada masa pendedahan 24 dan 48 jaD, saDpai hari ke-78. Data tersebut diolah Den••unakan Analisis Sidik Ra.aD den.an Uji F. dan dilanjutkan den.an uji BNT. Sedan.kan RBTso diperoleh dari perhitun.an Analisis Probit.
Hasil penelitian Denunjukkan bahwa ada perbedaan yang san.at nyata pada RBTso beberapa variasi dosis kombinasi B.t-B.s pada TPA yan. saaa. Sedan.kan dari perbandin.an RET~o antara dosis kODbinasi den.an dosis non kODbinasi, dapat disiDpulkan bahwa efek residual kODbinasi B.t-B.s tidak bersifat siner.is pada Dasa pendedahan 24 dan 48 jam.
Actions (login required)
|
View Item |