SAIPUL MAHDI, 041310413003 (2016) MITIGASI RISIKO TERJADINYA UNPAID TERHADAP IMPORTIR DALAM TRANKSAKSI LETTER OF CREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG RAJAWALI SURABAYA. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK FV PBK 46-16 Mah m.pdf Download (115kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 2. FULLTEXT FV PBK 46-16 Mah m.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan pembahasan di atas, muncul beberapa kesimpulan yang diangkat oleh penulis berdasarkan pokok dari permasalahan mitigasi untuk mencegah terjadinya risiko unpaid yaitu sebagai berikut: 1. Adanya kebutuhan devisa bagi seluruh negara menyebabkan negara Indonesia melakukan hubungan perdagangan internasional dengan negara lain yaitu dengan melakukan kegiatan ekspor dan impor. 2. Tranksaksi perdagangan internasional dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara pembayaran yaitu advance payment, open account, dan letter of credit. Dari ketiga cara pembayaran tersebut, cara pembayaran letter of credit cukup aman untuk dilaksanakan dan memiliki beberapa upaya mitigasi dan penanganan jika terjadinya risiko unpaid. 3. Faktor terjadinya risiko unpaid terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal yaitu; kesalahan risiko operasional, risiko kredit, dan force majure (keadaan memaksa) 4. Risiko unpaid memiliki dampak kerugian bagi pihak ekspotir yang telah melakukan pengiriman barang serta dokumen yang telah sesuai dan pihak advising bank apabila telah melakukan pengambilalihan hak tagih dari pihak eksportir tersebut. 5. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan oleh advising bank untuk mencegah terjadinya risiko unpaid yaitu dengan melakukan beberapa analisa mengenai calon/pihak importir dan melakukan upaya-upaya pencegahan yaitu; pemberian credit line kepada bank koresponden, penentuan hak regres (with resource), melakukan pengecekan dokumen, dan melakukan monitoring saat pelaksanaannya pembayarannya. 6. Upaya penanganan/penyelesaian risiko unpaid oleh pihak advising bank yang pertama adalah dengan melakukan pengambilan hak tagih termasuk dalam 7. kredit berdasarkan penetapan hak tagih lancar, hak tagih kurang lancar, hak tagih diragukan, hak tagih macet, dan yang kedua adalah dengan penyelamatan outstanding pengambilalihan hak tagih disertai dengan eksekusi hak regres, upaya restrukturisasi atas outstanding pengambilalihan hak tagih, dan penyelesaian kredit hak tagih unpaid atas dasar tranksaksi pengambilalihan hak tagih dengan fasilitas Trade Line.

Actions (login required)

View Item