QONITA FAIRUZ SYAHIRA, 041310313020
(2016)
KESADARAN MEREK T-CASH OLEH KALANGAN ANAK MUDA DI SURABAYA.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
4.1 Simpulan
PT. Telekomunikasi Selular mengeluarkan T-Cash sebagai jasa untuk
mempermudah konsumen mengirim, menerima, membayar dan membeli dengan
menggunakan uang elektronik. Terlebih dengan teknologi NFC konsumen tidak
perlu bersusah payah mengeluarkan uang dari dompet, cukup menempelkan stiker
NFC ke mesin lalu memasukkan kata kunci, maka barang sudah dapat diterima.
Semua orang tentu menyukai kemudahan, namun produk tidak akan digunakan
apabila konsumen tidak tahu bahwa produk tersebut ada. Maka, peran kesadaran
merek sangat penting agar manfaat produk dapat dirasakan oleh konsumen.
Berbagai promosi telah dilakukan agar masyarakat sadar akan adanya
merek ini. Beberapa contoh promosi antara lain adalah iklan di televisi, poster
yang diletakkan pada merchant T-Cash, promo potongan harga, hingga word-ofmouth
(WOM) oleh masyarakat yang tahu atau melalui konsumen pernah
memakai produk. Untuk mengetahui apakah bauran promosi yang telah dilakukan
berhasil, penulis melakukan survei.
Untuk mengukur kesadaran merek T-Cash penulis melakukan survei
dengan menyebarkan 290 lembar kuesioner kepada populasi siswa dan mahasiswa
berumur 15 - 24 tahun yang berada di area Surabaya Timur, Utara dan Pusat.
Hasil yang diperoleh yakni :
1. Sebanyak 60,42% atau 174 responden tidak tahu tentang adanya produk TCash.
2. 21,53% atau 62 responden tahu bahwa produk T-Cash ada. Sebagian
diingatkan dengan bantuan berupa logo T-Cash, sebagian lainnya tidak
menggunakan bantuan.
3. 18,6% atau 52 responden lainnya memilih T-Cash sebagai merek pertama
yang muncul pada pikiran ketika disebutkan digital payment.
Peryataan diatas telah menjawab rumusan masalah pertama, „Apakah
strategi promosi yang telah dilakukan Telkomsel memberi kesadaran merek TCash
pada konsumen?‟. Dan untuk rumusan masalah kedua „Apakah Telkomsel
telah menerapkan variabel kesadaran merek?‟ dibahas pada paragraf selanjutnya.
David A. Aaker, seorang pakar kesadaran merek telah merumuskan
variabel-variabel untuk membentuk kesadaran merek. Beberapa pertanyaan
kuesioner untuk mengetahui variabel yang telah ada pada T-Cash antara lain:
1. Variabel jangkar yang menjadi pengait asosiasi lain dapat diwakili oleh
pertanyaan „apa yang kamu pikirkan ketika mendengar T-Cash?‟.
Sebagian besar responden yang tahu mengatakan bahwa T-Cash adalah
produk yang praktis.
2. Variabel familiarity / rasa suka diwakili oleh pertanyaan „merek apa yang
muncul dalam pikiranmu ketika mendengar digital payment?‟. Sebagian
besar menjawab E-Banking. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek
E-Banking masih berada diatas T-Cash. Dan asosiasi T-Cash belum begitu
kuat.
3. Variabel substansi / komitmen dapat diwakili dengan pertanyaan
„darimana kamu tahu tentang T-Cash‟. Dan mayoritas menyatakan
mengetahui T-Cash dari iklan. Tak jauh, sebagian lainnya mengetahui dari
keluarga atau teman.
4. Variabel mempertimbangkan sebuah merek dapat menggunakan
pertanyaan „merek apa yang muncul dalam pikiranmu ketika mendengar
digital payment?‟.
Sehingga penulis berkesimpulan bahwa Telkomsel telah menerapkan
bauran promosi dengan baik, namun untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesadaran merek T-Cash, akan lebih baik lagi apabila iklan ditayangkan lebih intensif serta berbagai bentuk promosi dilakukan sehingga kesadaran lebih tinggi.
Atau dengan memaksimalkan variabel-variabel pembentuk kesadaran merek.
4.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan penulis terkait dengan
pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
Bagi PT. Telekomunikasi Seluler:
1. Untuk meningkatkan kesadaran merek, Telkomsel dapat menerapkan cara
promosi yang tidak banyak diterapkan oleh perusahaan lain. Dengan
menggunakan promosi secara berbeda, masyarakat dengan mudah untuk
mengingat pesan dari promosi T-Cash.
2. Iklan yang ditayangkan secara terus menerus juga dapat meningkatkan
kesadaran merek. Apabila seseorang tidak dapat melihat iklan di satu
waktu, maka orang tersebut dapat melihatnya di waktu lainnya.
Penayangan secara terus menerus juga dapat membuat pesan mudah
diingat.
Bagi Universitas Airlangga :
1. Komunikasi antara Universitas Airlangga dengan PT. Telekomunikasi
Seluler agar dijaga dan dipertahankan sehingga mudah membangun
hubungan kerjasama yang baik.
Actions (login required)
|
View Item |