Azwin Mengindra Putera, dr, SpA (2016) KESESUAIAN GEJALA KLINIS DENGAN HASIL UJI TUSUK KULIT DAN UJI PROVOKASI MAKANAN PADA REAKSI SIMPANG TERHADAP MAKANAN DI RSUD Dr SOETOMO SURABAYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (219kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) PPDS. IKA. 10-16 Put k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Pelaporan penyebab alergi makanan berbias besar dan subjektif. Berakibat penghindaran diit tidak rasional, memepengaruhi tumbuh kembang, nutrisi dan target kesehatan pemerintah. Penting penegakkan diagnostik objektif uji tusuk kulit dan uji provokasi makanan untuk mengetahui prevalensi dan penyebab alergi makanan. Obyektif Mengetahui kesesuaian gejala klinis dengan hasil uji tusuk kulit dan uji provokasi pada alergi makanan terkait IgE di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Metode Cross setional, penderitagejala klinis alergi, ditunjang uji tusuk kulit positif alergi makanan dilanjutkan uji provokasi makanan, sampel minimal 40 anak.Analisa kesesuaian uji tusuk kulit dengan uji provokasi menggunakan uji Mc Nemar dan Kappa. Dihitung sensiifitas dan spesifisitas uji tusuk kulit terhadap provokasi makanan. Hasil 55 anak diinklusi.Uji Mc.Nemar: kesesuaian buah 0,607 namun Kappa rendah dan tidak signifikan. Jenis makanan lain tidak didapatkan kesamaan uji tusuk kulit dengan provokasi makanan. Uji tusuk kulit: buah sensitivitas 0,30 dan spesifisitas 0,82; susu sapi sensitivitas 0,40 dan spesifisitas 0,83; telur sensitivitas 0,77 dan spesifisitas 0,54; daging ayam sensitivitas 0,78 dan spesifisitas 0,63; ikan laut sensitivitas 1,0 dan spesifisitas 0,62; ikan tawar sensitivitas 0,50 dan spesifisitas 0,58, uji tusuk kulit udang sensitivitas 1,0 dan spesifisitas 0,35.Profil gejala klinis terkait IgE, buah batuk 4,3%, pilek 2,1%, dan sesak 2,1%. Susu sapi batuk 7,7%, pilek 5,1%, muntah dan diare 2,6%. Coklat batuk 23,5%, pilek 5,9%, dan sesak 2,1%. Telur batuk 14,3%, urtika 8,2%, sesak 6,1%, dan pilek 2,0%. Ikan laut batuk, hidung buntu, dan gatal 3,7%. Ikan tawar urtika 4,5%, batuk dan gatal 2,3%. Udang hidung buntu dan gatal 5,3%. Daging ayam batuk 13,5% dan gatal 7,7%.Profil gejala klinis alergi makanan tidak terkait IgE tersering batuk kecuali ikan laut dan udang. Buah batuk 12,6% dan pilek 2,1%. Coklat batuk 35,3%, pilek dan gatal 2,9%. Susu sapi batuk 5,1%, pilek, sesak, dan muntah 2,6%. Telur batuk 2,0% dan gatal 4,1%. Ikan tawar batuk 6,8% dan pilek 2,3%. Daging ayam batuk 3,8% dan pilek 1,9%. Kesimpulan Tidak terdapat kesesuaian hasil uji tusuk kulit dengan uji provokasi alergi makanan terkait IgE. Profil gejala klinis alergi makanan terkait IgE didominasi saluran nafas, saluran cerna, dan kulit. Profil gejala klinis alergi makanan tidak terkait IgE didominasi saluran nafas, saluran cerna, dan kulit. Didapatkan gejala saluran nafas, saluran cerna, dan kulit baik terkait IgE maupun tidak terkait IgE. Gejala klinis alergi makanan lebih banyak terkait IgE dibanding tidak terkait IgE. Uji tusuk kulit buah dan coklat sensitifitas rendah dan spesifisitas tinggi. Uji tusuk kulit telur dan udang sensitifitas tinggi dan spesifitas rendah. Uji tusuk kulit susu sapi, ikan laut, dan daging ayam sensitifitas dan spesifisitas tinggi. Uji tusuk kulit ikan tawar sensitifitas dan spesifisitas rendah. Uji tusuk kulit susu sapi, ikan laut, dan daging ayam dapat digunakan sebagai skrining sebelum uji provokasi.

Actions (login required)

View Item