Anik Mulyaningsih, NIM011080207 (2016) ASOSIASI ANTARA INTERLEUKIN-17 SERUM DENGAN AKTIVITAS PENYAKIT PADA PASIEN SLE RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA Penelitian Observasional Cross-sectional Analitik Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (175kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
PPDS. IPD. 18-16 Mul a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Deteksi terhadap peningkatan aktivitas penyakit SLE sangat penting ditegakkan agar mortalitas dan morbiditas SLE dapat ditekan. Aktivitas penyakit SLE selama ini ditentukan dengan alat ukur yang telah divalidasi yaitu SLAM. Interleukin-17 merupakan sitokin proinflamasi yang sangat poten menyebabkan inflamasi, sehingga terjadi peningkatan aktivitas penyakit SLE. Tujuan: Menentukan asosiasi kadar IL-17 serum dengan aktivitas penyakit SLE di ruang rawat jalan dan rawat inap RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Metode: penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Diikuti oleh 17 pasien SLE rawat jalan dan 19 pasien SLE rawat inap. Aktivitas penyakit SLE diukur dengan skor SLAM. Kadar IL-17 serum diukur dengan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil: Didapatkan hasil dimana rata-rata umur subyek penelitian rawat jalan adalah 27 tahun di rawat jalan dan median umur subyek penelitian rawat inap adalah 29 tahun, dengan dominasi perempuan di rawat jalan dan rawat inap. Kadar IL-17 pasien rawat jalan dengan rerata 8,612±0,9137, sedangkan pasien rawat inap memiliki median sebesar 9,3 dengan kadar IL-17 paling kecil adalah 8,2 pg/mL dan paling besar adalah 13,2 pg/mL. Nilai skor SLAM pada pasien rawat jalan paling kecil adalah 2 dan paling besar adalah 14 dengan median 9, sedangkan nilai skor SLAM pasien rawat inap paling kecil adalah 13 dan yang paling besar adalah 27 dengan median adalah 17. Hasil uji korelasi Rank Spearman antara kadar IL-17 dengan skor SLAM pasien rawat jalan didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,009 dengan nilai p: 0,974, sedangkan pasien rawat inap didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,459 dengan nilai p: 0,048. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar IL-17 dengan aktivitas penyakit pada pasien SLE rawat jalan (p: 0,974). Terdapat hubungan dengan kekuatan sedang yang bermakna antara kadar IL-17 dengan aktivitas penyakit pasien SLE rawat inap (p: 0,048). Pada penelitian ini, pemeriksaan kadar IL-17 masih belum cukup untuk digunakan sebagai alat bantu penanda peningkatan aktivitas penyakit pada pasien SLE.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS IPD 18-16 Mul a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | interleukin-17, SLAM, SLE, aktivitas penyakit | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Dalam | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | |||||||||
Date Deposited: | 04 Apr 2017 00:20 | |||||||||
Last Modified: | 04 Apr 2017 00:20 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/55831 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |