Yulia Sholihatun, 078812112
(1994)
HUBUNGAN ANTARA DISFUNGSI KELUARGA
DAN PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA
DENGAN PENYALAHGUNAAN OBAT PADA SISWA
PANTI REHABILITASI KORBAN NARKOTIKA
WISMA TERATAI SURABAYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Berbagai faktor telah diduga melatarbelakangi masalah ini, diantarnya adalah disfungsi keluarga. Distungsi keluarga merupakan suatu kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan keluarga dalam menjalankan satu atau lebih fungsinya. Ketidakpuasan remaja yang disebabkan oleh t idak terpenuhinya kebutuhan afeks i ini akan mendorongmareka untuk mencari kepuasan di luar rumah.
Bergabungnya remaja dalam kelompok teman sebaya merupakan salah satu upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh· remaja. Sekal ipun hal ini posi tit bagi perkembangan remaja. tetapi karena tiap kelompok biasanya mengembangkan nilai tertentu yang seringkali bertentangan dengan aturan keluarga dan masyarakat. maka sangat potensial untuk memunculkan nilai-nilai yang menyimpang seperti pemakaian obat-obatan.
Penelitian lnl bermaksud untuk melihat hubungan antara disfungsi keluarga dan pengaruh kelompok teman sebaya dengan penyalahgunaan obat pada remaja. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa PRKN Wisma Teratai Surabaya. Sampling dilakukan dengan metode
simple random sampling.
Data yang t erkumpu I diana1 i sa dengan menggunakan
tehnik Analisa Regresi Ganda dan Korelasi Parsial. Perhi
tungannya dibantu dengan SPS milik Sutrisno Hadi dan Seno
Pamardiyanto.
Dari hasil perhitungan Analisa Regresi Ganda diperoleh
F-reg sebesar 140.468 dengan nilai P=O.OOO. Berdasarkan
KUHP alternatif harga P=O.OOO termasuk dalam
kategori sangat signifikan. Oleh karena itu HO(l) ditolak
dan Hi(l} diterima.
SeBangkan dari hasil korelasi parsial diketahui
korelasi yang murni antara disfungsi keluarga dengan
penyalahgunaan obat sebesar -0.070 dengan nilai P= 0.557.
Namun karena hipotesa alternatif pada penelitian ini
berarah. maka harga p dibagi dua, menjadi 0.278. Setelah
dicocokkan dengan KUHP alternatif, harga tersebut termasuk
dalam kategori kurang signifikan. Dengan demikian
Ho 2} diterima dan Hif21 ditolak. Dari hasil ini dapat
difahami bahwa variabe disfungsi keluarga bukan merupakan
variabel yang secara langsung berhubungan dengan
penyalahgunaan obat. Hubungan disfungsi keluarga dan
penyalahgunaan obat akan nampak bila ada variabel pengaruh
kelompok teman sebaya sebagai variabel antara.
Selanjutnya ditemukan bahwa harga korelasi antara pengaruh
kelompok teman sebaya dan penyalahgunaan obat sebesar
0.888 dengan p 0.000. Karena 0.000 dibagi dua sama
dengan 0 maka hubungan antara pengaruh ke I ompok teman
sebaya dengan penyalahgunaan obat termasuk kategori
sangat signifikan. Dengan demikian HO(3) diterima •
Actions (login required)
|
View Item |