UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA DAUN Helianthus annuus L. DENGAN EKSTRAKSI BERTINGKAT TERHADAP Plasmodium falciparum SECARA IN VITRO

NUR ‘AISYAH KUSUMANINGRUM, 051211133027 (2016) UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA DAUN Helianthus annuus L. DENGAN EKSTRAKSI BERTINGKAT TERHADAP Plasmodium falciparum SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak ff ft 03 16.pdf

Download (827kB) | Preview
[img]
Preview
Text (fulltext)
ff ft 03 16.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria adalah salah satu masalah kesehatan penting di dunia. Secara umum ada 4 jenis malaria, yaitu tropika, tertiana, ovale dan quartana.. Gejala malaria diantaranya adalah demam, sakit kepala, dan muntah yang biasanya muncul antara 10 dan 15 hari setelah gigitan nyamuk. Jika tidak segera diobati, malaria dapat dengan cepat mengganggu aliran darah ke organ vital sehingga dapat mengancam jiwa (WHO, 2015). Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat dipantau dengan menggunakan Indikator Annual Parasite Incidence (API). API adalah jumlah kasus positif malaria per 1000 penduduk pada satu tahun. Pada tahun 1973 ditemukan pertama kali adanya kasus resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin di Kalimantan Timur. Selain itu, kasus resistensi plasmodium terhadap Sulfadoksin-Pirimethamin (SP) di beberapa tempat di Indonesia. Maka dari itu diperlukan obat Antimalaria yang lebih poten untuk menanggulangi masalah resistensi. Salah satu caranya adalah pengobatan yang berasal dari tanaman. Bunga Matahari merupakan salah satu tanaman yang berpotentsi menjadi obat alternative untuk malaria. Bunga matahari termasuk dalam famili Asteraceae. Dari famili ini ada beberapa tanaman yang juga memiliki khasiat sebagai Antimalaria, diantaranya Dicoma tomentosa (Jansen et al, 2012) Tithonia diversifolia (Elufioye et al, 2004) dan Bidens pilosa L. (Andrade et al, 2004). Serbuk simplisia H. annuus L yang didapatkan selanjutnya diekstraksi dengan cara maserasi dengan pelarut yang pertama n-Heksana diulang sebanyak tiga kali, dilanjutkan dengan Kloroform diulang sebanyak tiga kali, dan yang terakhir Etanol 96% diulang sebanyak tiga kali. Pemilihan pelarut tersebut berdasarkan pada polaritan senyawa – senyawa yang telah terbuki memiliki aktivitas antimalarial pada H. annuus L, yaitu sesquiterpen. Sebelum dilakukan uji aktivitas antimalaria, parasite Plasmodium falciparum telebih dahulu dibiakkan dengan metode Trager dan Jensen (1976). Ekstrak H.annuusi L yang akan dilakukan uji, dilarutkan terlebih dahulu dengan DMSO (dimetil sulfoksida) dan dimasukkan ke dalam microwell kemudian ditambahkan 500 μL suspensi parasit sehingga didapatkan konsentrasi bahan uji sebesar 100, 10, 1, 0,1, dan 0,01 μg/mL dan diinkubasi 48 jam. Untuk mengamati persen parasitemia dibuat preparat hapusan darah dengan pewarnaan Giemsa. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan analisis probit, didapatkan ekstrak kloroform dan Etanol 96% daun H.annuus L. terbukti memiliki aktivitas antimalaria dengan IC50 ekstrak kloroform sebesar 0.037 μg/mL (sangat aktif) dan IC50 ekstrak etanol 96% sebesar 17.637μg/mL (Aktif). Sedangkan ekstrak n-heksana termasuk kategori inaktif karena memiliki nilai IC50 > 100 μg/mL.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK FF FT 03 16 Nur u
Uncontrolled Keywords: antimalaria
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3625-3649 Food. Drugs. Cosmetics
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia
Creators:
CreatorsNIM
NUR ‘AISYAH KUSUMANINGRUM, 051211133027UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWiwied Ekasari, DR Apt MsiUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 20 Apr 2017 18:00
Last Modified: 20 Apr 2017 18:00
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/56717
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item