KASMINAH, 141211132142
(2016)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RUMPUT LAUT Halymenia durvillaei DENGAN PELARUT NON POLAR, SEMI POLAR DAN POLAR.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Produksi rumput laut mengalami kenaikan cukup besar selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu sebesar 33,23% (KKP, 2014). Rumput laut merah (Rhodophyceae) menempati urutan terbanyak dari jumlah jenis yang tumbuh di perairan laut Indonesia yaitu terdapat 452 jenis (Suparmi dan Sahri, 2009). Rumput laut kaya akan vitamin, serat kasar, polisakarida, dan polifenol. Beberapa studi menyatakan manfaat dari polifenol termasuk antioksidan, antikoagulan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker (Kim, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelarut yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi dari Halymenia durvillaei. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif (Pramesti, 2013). Deskriptif eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tapi hanya menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2010). Hasil penelitian menggunakan tiga jenis pelarut yaitu n-heksan, etil asetat dan etanol menunjukkan IC50 pada pelarut etanol yaitu sebesar 1024,57 ± 171,38 ppm, etil asetat sebesar 1250,52 ± 61,40 ppm dan n-heksan sebesar 1280,79 ± 118,57 ppm. Selain itu total fenol dan flavonoid tertinggi juga diperoleh pada pelarut etanol yaitu sebesar 23,6216 ± 2,29 mg GAE/g sample dan 1,7929 ± 0,6 mg QE/g sample. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai metode aktivitas antioksidan selain DPPH, serta pengaplikasiannya terhadap bidang pangan maupun non pangan.
Actions (login required)
|
View Item |