Farida Sofiati, 089210993
(1997)
RESPON PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN KINETIN UNTUK INDUKSI DAN DIFERENSIASI KALUS PADA BUDIDAYA JARlNGAN ANGGUR
(Vitis Labrusca var. isabella).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Anggur (Vilis labrusca var. Isabella) merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Namun perkembangan tanaman anggur di Indonesia masih jauh dari memuaskan, sehingga perlu usaha untuk mempercepat perkembangan tanaman anggur dengan penyediaan bibit dalam jumlah banyak.
Teknik budidaya jaringan merupakan alternatif yang baik untuk memecahkan masalah tersebut oi atas. Penggunaan teknik ini mengarah pada perbanyakan dalam waktu relatif singkat dapat dihasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang banyak dan seragam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA dan kinetin yang paling sesuai untuk induksi kalus, serta perbandingan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA dan kinetin yang paling baik untuk diferensiasikalus eksplan daun Vilis labrusca var. Isabella.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Reproduksi Bagian Kultur Jaringan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga selama 5 bulan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Media yang dipergunakan adalah media MS (Murashige dan Skoog) dan perbandingan konsentrasi NAA dan kinetin diberikan secara kombinasi, meliputi 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang paling sesuai untuk pembentukan kalus dan diferensiasi kalus menjadi akar adalah 2 ppm NAA : 3 ppm kinetin. Akan tetapi, dari semua perlakuan ternyata kalus belum dapat membentuk tunas. Kemungkinan kalus harus disub-kultur ke dalam media diferensiasi yang sesuai agar tunas dapat terbentuk.
Actions (login required)
|
View Item |