AKTIVITAS ANTIMIKROBA JAMUR ENDOFIT Penicillium oxalicum DARI SPONS GENUS Homaxinella NI

NI PUTU DIAH PARWITA SARI, 051211133026 (2016) AKTIVITAS ANTIMIKROBA JAMUR ENDOFIT Penicillium oxalicum DARI SPONS GENUS Homaxinella NI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
ff ft 09 16-min.pdf

Download (970kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Endofit adalah mikroba yang hidup dalam jaringan tanaman tanpa menyebabkan gejala yang merugikan bagi tanaman (Tejesvi et al., 2007). Tidak hanya pada tanaman endofit juga ditemukan pada berbagai organisme laut (Holler et al., 2000; Wang et al., 2008; Paz et al., 2010). Jamur adalah salah satu mikroba endofit yang sering diisolasi baik dari tanaman atau biota laut. Bagi tumbuhan inang jamur endofit memberikan keuntungan berupa proteksi terhadap herbivora, serangga, atau mikroorganisme yang bersifat patogen dengan menghasilkan metabolit sekunder (Santamarita et al., 2007). Beberapa metabolit yang telah diisolasi dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba, immunosupresan, dan antikanker (Strobel dan Daisy, 2003). Spons genus Homaxinella merupakan organisme laut yang menghasilkan berbagai senyawa bioaktif mixol, alkaloid bromopirol, dan senyawa sterol sitotoksik. Spons genus Homaxinella juga dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba dan anti inflamasi (Amade et al., 1982; Moles et al., 2014; Umeyama et al., 1998; Mansoor et al., 2004). Schmidt et al., (2000) menyatakan aktivitas biologi yang dihasilkan oleh spons dapat berasal dari mikroorganisme yang berasosiasi dengannya. Salah satu mikroba endofit yang telah diisolasi dari spons genus Homaxinella adalah jamur endofit P. oxalicum. Ekstak etanol dari jamur endofit P. oxalicum dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcu aureus dan Escherichia coli (Suciati et al., 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dan menentukan kadar hambat minimum (KHM) serta golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak etil asetat jamur endofit P. oxalicum. Jamur endofit ini diisolasi dari spons genus Homaxinella asal Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Mikroba uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Bacillus subtilis ATCC 6633 yang mewakili bakteri Gram positif, Escherichia coli ATCC 25922 yang mewakili Gram negatif dan Jamur Candida albicans ATCC 10231. Pada penelitian ini uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan dua metode yaitu difusi cakram dan mikrodilusi. Difusi cakram digunakan untuk mengetahui adanya hambatan pertumbuhan mikroba dari ekstrak. Hasil uji difusi menunjukkan bahwa pada konsentrasi 500 μg/disk ekstrak etil asetat jamur endofit P. oxalicum memberikan hambatan pertumbuhan terhadap bakteri B. subtilis, E. coli , dan S. aureus. Dengan diameter zona hambat sebesar 12,6 mm; 11,2 mm; dan 10,5 mm. Namun pada konsentrasi tersebut, ekstrak tidak menunjukkan hambatan pertumbuhan terhadap C. albicans. Penentuan kadar hambat minimum (KHM) dari ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode mikrodilusi disertai penambahan pereaksi warna MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2-5-difenil tetrazolium bromid). Penambahan perekasi warna MTT pada uji dilusi dilakukan untuk mengetahui adanya sel hidup pada sumuran. MTT yang ditambahkan akan direduksi oleh enzim suksinat dehidrogenase yang terdapat dalam mitokondria sel hidup membentuk kristal formazan berwarna ungu (Green dan Narahara, 1980). Bila terjadi pertumbuhan bakteri pada uji mikrodilusi ini akan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi ungu pada well plate. Dari hasil uji mikrodilusi diperoleh KHM sebesar 250 μg/ml untuk B. subtilis dan E. coli sementara untuk S.aureus 500 μg/ml. Ekstrak dikatakan memiliki aktivitas antimikroba yang poten jika memiliki KHM < 100 μg/ml (Marasini et al., 2015). Skrining fitokimia ekstrak menunjukkan hasi positif terhadap uji terpenoid dan polifenol. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa senyawa golongan terpenoid dan polifenol memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur (Sing et al., 2003; Maria, 2012). Sehingga dapat diduga aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh ekstrak etil asetat jamur endofit P. oxalicum bersal dari senyawa golongan terpenoid dan polifenol

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: kkb kk-2 ff ft 08 16
Uncontrolled Keywords: jamur' antimikrobia
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse
Divisions: 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Creators:
CreatorsNIM
NI PUTU DIAH PARWITA SARI, 051211133026UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
UNSPECIFIEDGunawan I, Prof DrUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 21 Apr 2017 21:40
Last Modified: 02 Aug 2017 17:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/56773
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item