UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK DAUN Acalypha indica L. DENGAN EKSTRAKSI BERTINGKAT SECARA IN VITRO TERHADAP Plasmodium falciparum

TESSA APRILIA PRANITASARI (2016) UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK DAUN Acalypha indica L. DENGAN EKSTRAKSI BERTINGKAT SECARA IN VITRO TERHADAP Plasmodium falciparum. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (829kB) | Preview
[img]
Preview
Text (fulltext)
ff ft 11 16.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria adalah penyakit reemerging, yakni penyakit yang menular kembali secara massal dan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Kasus malaria secara global didunia pada tahun 2000 diperkirakan mencapai 262 juta dan menurun menjadi 214 juta pada tahun 2015 (WHO, 2015). Di Indonesia, API (Annual Parasite Incidence) menunjukkan dari tahun 2008 – 2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. API tahun 2013 menurun menjadi 1,38 per 1000 penduduk. Dan API pada tahun 2014 menurun menjadi 0,99 per 1000 penduduk yang termasuk dalam wilayah endemis rendah (API 0-1‰) (Kemenkes RI, 2011). Salah satu upaya pengendalian penyakit malaria yang masih menjadi andalan adalah pengobatan penderita. Pengobatan yang sering diberikan pada penderita yaitu obat-obat golongan kuinolon, golongan artemisin, golongan antibakteri dan golongan antifolat. Akan tetapi menyebarnya resistensi terhadap beberapa obat antimalaria yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan malaria telah menimbulkan banyak masalah. Penemuan obat antimalaria baru menjadi salah satu prioritas utama, terutama yang berasal dari alam sebagai salah satu usaha eksplorasi terhadap kekayaan alam yang di miliki oleh Indonesia. Salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antimalaria adalah Acalypha indica L. dari famili Euphorbiaceae. Daun Acalypha indica L. dipilih pada penelitian ini karena dari genus Acalypha telah ada penelitian sebelumnya yaitu uji aktivitas antimalaria secara in vivo yang menyatakan bahwa ekstrak etil asetat Acalypha indica L. memiliki aktivitas antimalaria dengan dugaan senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak adalah tannin, alkaloid, dan steroid (Hayati et al., 2012). Selain uji aktivitas antimalaria secara in vivo, terdapat penelitian uji aktivitas antimalaria secara in vitro yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dan batang Acalypha indica L. memiliki aktivitas antimalaria dengan dugaan senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak adalah alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol dan tanin dengan IC50 untuk daun Acalypha indica L. sebesar 50-100 μg/mL, dan ekstrak etanol batang Acalypha indica L. sebesar 43,81 μg/mL (Inbaneson et al., 2012). Daun Acalypha indica L. diekstraksi secara maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, kloroform, dan etanol 96%. Dengan ketiga pelarut tersebut diharapkan didapatkan senyawa yang diduga memiliki aktivitas antimalaria pada genus Acalypha, seperti tannin, alkaloid, dan steroid. Uji aktivitas antimalaria dilakukan secara in vitro dengan parasit Plasmodium flaciparum strain 3D7 dimana spesies dan strain ini merupakan yang paling banyak menyebabkan kematian dan sensitif terhadap klorokuin. P. falciparum dibiakkan dengan metode Trager dan Jensen (1976). Ekstrak daun Acalypha indica L. dilarutkan dalam DMSO dan dimasukkan dalam microwell kemudian ditambahkan suspensi parasit sehingga didapatkan konsentrasi sampel sebesar 100, 10, 1, 0,1, 0,01 μg/mL dan diinkubasi 48 jam. Untuk mengamati persen parasitemia dibuat preparat hapusan darah dengan pewarnaan Giemsa. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan analisis probit, didapatkan nilai IC50 sebesar 13,14 μg/mL untuk ekstrak kloroform. Menurut Chinchilla et al. (2012), nilai tersebut termasuk kategori aktivitas antimalaria aktif. Sedangkan ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol 96% didapatkan nilai IC50 > 100 μg/mL. Menurut Chinchilla et al. (2012), nilai ini termasuk kategori inaktif. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan senyawa aktif antimalaria dari ekstrak kloroform daun Acalypha indica L.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF Ft 11 16
Uncontrolled Keywords: Acalypha indica L., Plasmodium falciparum 3D7, antimalarial activity, in vitro
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia
Creators:
CreatorsNIM
TESSA APRILIA PRANITASARIUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWiwied Ekasari, Dr Apt MSiUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 21 Apr 2017 22:18
Last Modified: 21 Apr 2017 22:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/56775
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item