Pengembangan produk obat herbal terstandar sebagai obat antimalaris dari ekstrak kulit batang cempedak (Artocarpus champeden Spreng)

ACHMAD, FUAD HAFID and ATY, WIDYAWARUYANTI and ACHMAD, RADJARAM and MULJA, HADI SANTOSA and ANDANG, MIATMOKO (2010) Pengembangan produk obat herbal terstandar sebagai obat antimalaris dari ekstrak kulit batang cempedak (Artocarpus champeden Spreng). Project Report. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya.

[img] Text (FULLTEXT)
C030-Laporan IMHERE B2C 2010.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (Peer Review)
30 Penilaian Reviwear.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang tersebar di seluruh dunia. Tingkat resistensi yang tinggi dari obat-obatan antimalaria yang ada sekarang ini terhadap Plasmodium falciparum mempersulit pemberantasan penyakit ini. Salah satu bahan alam yang potensial dikembangkan menjadi obat malaria adalah kulit batang cempedak (Artocarpus champeden Spreng), suku Moraceae. Ekstrak etanol 80% aktif menghambat sampai 80% pertumbuhan parasit malaria pada dosis 100 mg/kg BB mencit. Mengingat potensinya sebagai obat antimalaria, maka dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan ekstrak kulit batang cempedak ini sebagai produk obat malaria baru. Maka pada penelitian ini dikembangkan produk herbal terstandar dari ekstrak kulit batang cempedak. Pada penelitian ini, telah dilakukan ekstraksi kulit batang cempedak dengan pelarut etanol 80% dan diperoleh ekstrak kental dengan warna coklat kemerahan dan telah dilakukan standarisasi pada ekstrak cempedak tersebut. Sediaan kapsul ekstrak kulit batang cempedak telah diproduksi dengan metode granulasi basah. Sediaan mengandung 15 mg ekstrak kulit batang cempedak dalam 300 mg bobot granul per kapsul. Penetapan kadar ekstrak kulit batang cempedak dalam granul dengan metode KCKT Agilent 1100, kolom Lichrosphere 100 RP18 5 mikron, 4,6 x 250 mm, suhu kolom 30 o C, dengan fase gerak metanol-air (65:35 v/v), pada panjang gelombang 385 nm, menunjukkan bahwa kadar ekstrak cempedak dalam granul adalah 0,049 mg/ mg granul. Hasil uji aktivitas antimalaria in vivo menunjukkan bahwa granul cempedak pada dosis ganda 10 mg/kg BB dengan pemberian dua kali sehari selama empat hari dapat menghambat pertumbuhan P.berghei sebesar 68,79%. Pada uji toksisitas akut digunakan dosis yang tertinggi untuk bahan yang tergolong reletif tidak berbahaya yaitu 21 g/kg BB mencit dan diamati selama 7 hari. Hasil uji toksisitas akut menunjukkan bahwa tidak ada mencit yang mati sehingga granul cempedak termasuk dalam bahan yang relatif tidak berbahaya. Hasil uji toksisitas sub akut menunjukkan bahwa pemberian granul cempedak dengan dosis 10, 50, 100 mg/kg BB selama 14 hari tidak berpengaruh pada peningkatan kadar SGOT, SGPT, BUN dan kreatinin. Pada pemeriksaan perubahan histopatologi organ hati menunjukkan bahwa pemberian granul cempedak dengan dosis 100 mg/kg BB selama 14 hari dapat menyebabkan terjadinya degenerasi dan dengan dosis 10 mg/kg BB selama 14 hari menunjukkan adanya nekrosis pada hewan coba. Mengingat dosis terapi antimalaria hanya diberikan selama 4 hari (dosis ganda, 2x sehari) sehingga total pemberian adalah 2 mg granul cempedak, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian granul cempedak untuk terapi antimalaria relatif aman.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Artocarpus champeden, produk herbal terstandar, antimalaria
Subjects: R Medicine
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia
Creators:
CreatorsNIM
ACHMAD, FUAD HAFIDachmadfuad@ff.unair.ac.id
ATY, WIDYAWARUYANTIaty-w@ff.unair.ac.id
ACHMAD, RADJARAMUNSPECIFIED
MULJA, HADI SANTOSAUNSPECIFIED
ANDANG, MIATMOKOUNSPECIFIED
Depositing User: Mr M. Fuad Sofyan
Date Deposited: 09 May 2017 17:05
Last Modified: 09 May 2017 17:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57048
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item