IFFAH FADHILAH USRI, NIM011310413008 (2016) PENINGKATAN BERAT BADAN DENGAN TERAPI KOMBINASI AKUPUNKTUR PADA TITIK SANYINJIAO (SP6), ZHONGWAN (CV12), ZUSANLI (ST36) DAN PENGGUNAAN DEKOKTA BROTOWALI (TINOSPORA CRISPA L.). Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
FV.TA. PT. 26-16 Usr p abstrak.pdf Download (73kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
FV.TA. PT. 26-16 Usr p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Underweight (berat badan kurang) adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang indeks massa tubuhnya berada di bawah normal yaitu dibawah 18. Indeks massa tubuh diklasifikasikan menjadi underweight, normal, overweight dan obesitas. Underweight (berat badan kurang) juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang menyebabkan terjadinya underweight antara lain: kurangnya asupan makanan, faktor genetik, faktor usia, gaya hidup, dan infeksi. Menurut Tradisional Chinese Medicine (TCM) underweight (berat badan kurang) ialah penyakit kronis yang disebabkan oleh penurunan limpa dan lambung, karena konsumsi qi dan cairan tubuh kurang akibat makan yang tidak benar atau akibat dari penyakit lama. Ini ditandai dengan kekurusan, kulit pucat, kering dan rambut kering, diet tidak normal, kelesuan atau dysphoria. Pada studi kasus underweight ini, pasien mendapatkan penanganan dengan menggunakan metode kombinasi akupunktur dan terapi herbal. Titik yang digunakan adalah titik Sanyinjiao (SP6), Zhongwan (CV12), dan Zusanli (ST36) serta terapi herbal dekokta brotowali (Tinospora crispa L.). Pemberian dekokta dilakukan berdasarkan referensi jurnal penelitian yang menyatakan bahwa sediaan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan berat badan melalui penambahan nafsu makan. Terapi akupunktur dilakukan 12 kali dengan periode 3 kali terapi setiap 1 minggu. Untuk terapi herbal diberikan sebanyak 12 kali dengan periode 3 kali terapi setiap 1 minggu bersamaan dengan terapi akupunktur. Hasil studi menunjukkan adanya perubahan pada keluhan utama yaitu bertambahnya nafsu makan pasien di ikuti bertambahnya berat badan pasien yang dilihat dari kenaikan IMT sebesar 7,5%. Terapi akupunktur dan herbal dapat dilanjutkan hingga didapatkan IMT normal.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.TA. PT. 26-16 Usr p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | BERAT BADAN, AKUPUNKTUR, DEKOKTA BROTOWALI | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 18 May 2017 22:28 | |||||||||
Last Modified: | 18 May 2017 22:28 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57524 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |