SYAFIQAH DAFA, NIM011310413048 (2016) PENGARUH TERAPI ELEKTROAKUPUNKTUR PADA TITIK FENGLONG (ST40), SANYINJIAO (SP6), DAN PISHU (BL20) SERTA PENGGUNAAN HERBAL TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Ness.) PADA HIPERKOLESTEROLEMIA. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
FV.TA. PT. 14-16 Daf p abstrak.pdf Download (126kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
FV.TA. PT. 14-16 Daf p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat melebihi batas ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol LDL dan kadar kolesterol total. Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh yaitu usia, faktor genetik, tidak pernah olahraga, kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, serta kebiasaan mengkonsumsi lemak. Menurut Tradisional Chinese Medicine (TCM) patogenesis hiperkolesterolemia diyakini melibatkan produksi internal yaitu lembab dan dahak yang mengarah ke obstruksi internal, dan defisiensi Qi limpa menjadi faktor yang paling penting dalam patogenesis hiperkolesterolemia, konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa lembab dan dahak diproduksi oleh limpa yang tidak berfungsi dengan baik. Gejala yang ditimbulkan seperti badan terasa berat dan mudah lelah, terdapat bagian tubuh yang kaku, palpitasi dan persendian terasa nyeri, mudah marah, perut kembung dan terasa penuh. Pada studi kasus hiperkolesterolemia ini, pasien mendapatkan penanganan dengan menggunakan metode elektroakupunktur dan kombinasi terapi herbal. Titik yang digunakan adalah titik Fenglong (ST40), Sanyinjiao (SP6), dan Pishu (BL20), serta terapi herbal seduhan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan kayu manis (Cinnamomum burmanii Ness.). Pemberian herbal dilakukan berdasarkan referensi jurnal penelitian yang menyatakan bahwa herbal tersebut dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Terapi akupunktur dilakukan 8 kali dengan periode 2 kali terapi setiap 1 minggu. Untuk terapi herbal diberikan sebanyak 2 kali sehari selama 4 minggu bersamaan dengan terapi akupunktur. Hasil studi menunjukkan adanya perubahan pada keluhan utama yaitu frekuensi terjadinya kaku dan sensasi berat pada jari-jari tangan berkurang banyak, namun penurunan kadar kolesterol pada pasien tidak signifikan. Hasil ini terjadi dikarenakan pola makan dan pola hidup yang belum berubah.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.TA. PT. 14-16 Daf p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ELEKTROAKUPUNKTUR, TEMULAWAK, KAYU MANIS, HIPERKOLESTEROLEMIA | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 23 May 2017 16:45 | |||||||||
Last Modified: | 23 May 2017 16:45 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57610 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |