Yussuf Edi Susanto.R, 040016841 (2005) PENGARUH INTENSITAS PERDAGANGAN TERHADAP SINKRONISASI SIKLUS BISNIS (STUDI KASUS : PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN TIGA MITRA DAGANGNYA DI KAWASAN ASEAN PERIODE TAHUN 1973 - 2002 ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-yussufedis-1079-kkbkk-2-k.pdf Download (272kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-yussufedis-1079-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Beberapa kriteria penting yang tertuang dalam literatur Optimum Currency Area ( OCA ) adalah adanya hubungan perdagangan antar negara dan adanya sinkronisasi siklus bisnis di antara negara-negara tersebut. Sebuah area / blok mata uang optimum merujuk pada sekelompok negara yang membakukan kurs mata uang mereka secara permanen. Jeffrey Frankel dan Andrew Rose ( 1996 ) menyelidiki hubungan dari kedua kriteria tersebut dan menemukan hubungan positif yang kuat antara intensitas perdagangan dan sinkronisasi siklus bisnis. Semakin tinggi intensitas perdagangan di antara dua negara maka akan menghasilkan sinkronisasi siklus bisnis yang tinggi pula di antara kedua negara tersebut. Hal tersebut juga dibuktikan oleh Cesar Calderon, Alberto Chong, dan Ernesto Stein ( 2002 ). Meskipun dengan objek dan periode penelitian yang berbeda, namun tetap menghasilkan kesimpulan yang konsisten dengan temuan Frankel dan Rose. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah apakah temuan Frankel dan Rose tersebut juga terjadi pads kasus perdagangan Indonesia dengan tiga mitra dagangnya di kawasan ASEAN ( Malaysia, Thailand, dan Philipina ). Apakah perdagangan bilateral Indonesia dengan negara-negara tersebut berpengaruh positif terhadap sinkronisasi siklus bisnis di antara mereka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan model Frankel dan Rose. Dalam mengestimasi model digunakan metode regresi OLS dengan teknik Pooled Least Square ( PLS ) dan Generalized Least Square ( GLS ). Sedangkan pendekatan kualitatif akan digunakan untuk membahas interpretasi lebih lanjut dari hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh dalam analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : (1) Intensitas perdagangan Indonesia dengan tiga mitra dagangnya di kawasan ASEAN relatif kecil, namun sinkronisasi siklus bisnis Indonesia dengan negara-negara tersebut cukup tinggi, (2) Intensitas perdagangan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bernilai positif terhadap sinkronisasi siklus bisnis dalam studi kasus perdagangan Indonesia dengan tiga mitra dagangnya di kawasan ASEAN. Semakin besar intensitas perdagangan maka sinkronisasi siklus bisnisnya juga semakin besar, (3) Sebagai implikasi dari simpulan sebelumnya, perdagangan Indonesia dengan tiga mitra dagangnya di kawasan ASEAN, memenuhi kriteria-kriteria OCA yaitu adanya hubungan perdagangan dan sinkronisasi siklus bisnis yang tinggi. Kesimpulan-kesimpulan di atas merupakan indikasi awal yang baik bahwa perdagangan Indonesia dengan tiga mitra dagangnya mendukung proses integrasi ekonomi di kawasan ASEAN dan berjalan sesuai dengan Visi ASEAN 2020.

Actions (login required)

View Item