Rina Tri Suryani, 040114014 (2006) PENGARUH SISTEM KOMUNIKASI DARI ATAS KE BAWAH TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM (RSI) DARUS SYIFA' MUSLIMAT NU SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-suryanirin-2731-kkbkk-2-k.pdf Download (311kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-suryanirin-2731-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pelayanan dalam sebuah rumah sakit merupakan penilaian pertama dari masyarakat terhadap kualitas rumah sakit tersebut. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pelayanan dibutuhkan semangat kerja yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Untuk menumbuhkan semangat kerja yang tinggi dibutuhkan adanya komunikasi yang efektif dan jelas. Indikator sistem komunikasi dari atas ke bawah adalah keterbukaan, kepercayaan kepada pesan, pesan yang berlebihan, timing dan penyaringan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sistem komunikasi dari atas ke bawah yang berupa keterbukaan, kepercayaan kepada pesan, pesan yang berlebihan, timing, dan penyaringan berpengaruh signifikan terhadap semagat kerja pada orgnisasi serta untuk mengetahui apakah faktor keterbukaan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi semangat kerja. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel karyawan bagian medis yang masuk dalam bagian perawatan RSI Darus Syifa' Muslimat NU Surabaya. Teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi untuk meregresikan secara simultan dan parsial antara variabel sistem komunikasi dari atas ke bawah sebagai variabel bebas dan semangat kerja sebagai variabel terikat. Berdasarkan analisis dengan program SPSS 10.0 for Windows, dari responden yang berjumlah 50 orang, diperoleh nilai Fhitung 55.290 dengan signifikansi 0.000. Ini berarti ada pengaruh secara bersama-sama variabel sistem komunikasi dari atas ke bawah terhadap semangat kerja karyawan dalam rumah sakit. Model Regresi Linier Berganda untuk penelitian ini adalah : Y = 0.116 + 0.240 X1 + 0.170 X2 + 0.187 X3 + 0.174 X4 + 0.190 X5 + E Selanjutnya, untuk koefisien determinan berganda R2 diperoleh 0.863, yang artinya variabel sistem komunikasi dari atas ke bawah ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap semangat kerja sebesar 86.3%. Sedangkan melalui uji t diperoleh nilai beta untuk keterbukaan adalah 0.345, kepercayaan kepada pesan 0.322, penyaringan 0.281, pesan yang berlebihan 0.280, dan timing adalah 0.191. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa variabel keterbukaan merupakan variabel dominan yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Penelitian mengenai pengaruh sistem komunikasi dari atas ke bawah terhadap semangat kerja ini, masih perlu mendapatkan penyempurnaan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran bagi pihak rumah sakit sebaiknya lebih memperhatikan faktor yang menentukan keterbukaan dari pimpinan dan juga perlu memperhatikan seluruh aspek yang berhubungan dengan sistem komunikasi dari atas ke bawah sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.

Actions (login required)

View Item