Ryanita Pramesywari, 040419126 E (2006) PENERAPAN ENTERPRISE THEORY MELALUI VALUE ADDED STATEMENT SEBAGAI SUPLEMEN LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BUMN : Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. danPT. SUCOFINDO (Persero). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-pramesywar-4340-kkbkk-2-k.pdf Download (348kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-pramesywar-4340-a3507-p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pada umumnya perusahaan di Indonesia menggunakan sudut pandang akuntansi berdasar entity theory yang menyatakan bahwa perusahaan dianggap bertindak atas nama kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. Teori ini menitikberatkan pada kepentingan pemilik I pemegang saham dan la-editor saja, sehingga keberhasilan diukur dan keberhasilan laba saja. Konsep ini relevan apabila diterapkan pada perusahaan swasta yang mempunyai karakterisitik berorientasi laba sebagai pertanggungjawaban atas modal yang disetorkan pemilik. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai karakteristik yang berbeda dengan perusahaan swasta atau badan usaha lainnya. Perbedaan ini menyangkut misi, kepemilikan dan sumber dana. Dari segi misi, BUMN mengemban dua misi yaitu mencari laba dan menjadi agen pembangunan (non bisnis). Dari segi kepemilikan, pemilik BUMN adalah pemerintah namun secara substantif adalah milik negara yang identik dengan rakyat. Dari segi sumber dana, sebagian besar atau keseluruhan sumber dana yang ada berasal dari negara. Oleh karena itu, penerapan entity theory semata kurang sesuai dengan misi BUMN ini, sehingga perlu diterapkan enterprise theory sebagai bentuk pengembangan entity theory. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dan PT. SUCOFINDO (Persero) sebagai subyek penelitian, selama ini menggunakan entity theory. Jadi, untuk mencerminkan kinerja kedua perusahaan sesuai dengan misinva sebagai sebuah BUMN, maka seharusnya diterapkan enterprise theory melalui value added statement yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penilaian kinerj a. Untuk mengetahui dampak penerapan teori tersebut terhadap penilaian kinerja perusahaan, maka digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian yang dilakukan pada kedua peruahaan menunjukkan bahwa penciptaan nilai tambah pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah sebesar Rp 1.642.851.071.000,00 pada tahun 2004 dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan 45,47% menjadi sebesar Rp 2.439.00 sedangkan nilai tambah yang tercipta pada PT. SUCOFINDO (Persero) untuk tahun 2004 adalah Rp 16.314 719.461.00 dan mengalami peningkatan 12,77 % menjadi sebesar Rp 18.398.754.182,00. Baik pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk maupun PT.SUC0FINDO (Persero), proporsi distribusi terbesar adalah kepada tenaga kerja dan proporsi terkecil didistribusikan kepada masyarakat. Penilaian kinerja PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dan PT. SUCOFINDO (Persero) yang didasarkan pada value added statement menunjukkan bahwa kedua perusahaan telah mendistribusikan nilai tambahnya kepada para stakeholders sesuai dengan kontribusi masing-masing. Untuk melengkapi dan menyempurnakan penilaian kinerja PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dan PT. SUCOFINDO (Persero) sebagai BUMN, selain menggunakan entity theory sebaiknya juga menerapkan enterprise theory yang diwujudkan dalam value added statement sebagai pelengkap laporan keuangan konvensional.

Actions (login required)

View Item