SITI ROUDOH, 059311461
(1999)
PENGARUH PERBEDAAN KADAR
HIDROKSI PROPIL METIL CELLULOSA TIPE 90 SH 15.000
TERHADAP PELEPASAN PIRIDOKSIN HCL
PADA TABLET LEPAS LAMBAT.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Sediaan iepas iambat diberikan untuk mendapatkan Kadar abat yang efektif dalam waktu yang lama sehingga diperoleh efuk terapi yang lama pula, Berdasarkan eara pembuatannya yaitu penanaman bahan obat dalam matriks dan penyalutan. Untuk pcnanaman obat dalam matriks ada 2 cam yang digunakan yaitu dengan mendispersikan bahan obat dalam matriks dan melarutkannya bahan obat dalam matriks. Ada 3 macam matriks yang digunakan yaitu matriks yang tidak larut, matnks yang tidak Iarut tapi dapat terkikis, serta matriks hidroflhk. Pada matriks hidrofil ik adanya penetrasi air ke dalam matriks yang akan diikuti pengembangan matriks dan terbentuknya lapisan gen yang: kentai karena adanya proses hidrasi dari poiimer. sehingga peiepasan obat dikendaiikan oleh penetrasi air ke daiam matriks, difusi matriks yang terhidrasi dan juga adanya erosi pada lapisan gel. Pada penelitian ini matriks yang digunakan adalah matriks hidrofilik yaitu tipe 90 SH 15.000 karena matriks in1 bersifat inert serta dapat melepaskan bahan aktjf mendekati 100 ~%. Dengan viskositas HPMC yang cukup tinggj im diharapkan mempunyai kemampuan yang optimai sebagai matriks pengharnbat terutama untuk bahan obat yang iarut daiam air. Adanya perbedaan Kadar HPMC maka akan mcmberikan peiepasan bahan aktifyang berbeda karcna sernakin besar Kadar HPMC maka lapisan gel yang terbentuk sebagai akibat adanya hidrasi dari poiimer semakin tebai sehingga difusi bahan obat meiaiui iapisan gel sernakin lama dan erosi bahan obat pun semakin lama.
Bahan obat yang digunakan sebagai model adaiah Piridoksin Hel karena sesuai untuk sediaan lepas lambat. Perbandingan kadar hahan obat dan HPMC adaiah I : 4 ; I : 5 ; dan t : 6. Metode pembuatan yaitu granu1asi basah dcngan aikohoi 96 %. Dari ketiga fonnula uji R karakterisik granul yang dllakukan semua rnemenuhi persyaratan kecuaii kecepatan aiir. Pemeriksaan rnutu fisik tablet juga memenuhi persyaratan. Dan hasii uji disoiusi diperoieh kUTva hubungan kadar dan waktu yang mempunyat R mendekati 1 dan ketiga formula sehingga dapat disirnpulkan semua mengikuti orde DOl. DaTi perhitungan ellsiensi disoiusi 360 1%), untuk fonnula 1 melepaskan 51, 36 %, ionnula 2 melepaskan 43,75 %, formula 3 melepaskan 35,83 %. Persen pelepasan selarna interval waktu 6 jam hanya formula 1 yang rnemcnuhi pcrsyaratan yairu rnelepaskan 79,30 %. Dari anaJisa statisti!.: terhadap ED ~(J' l"t,.) rnenggunakan uji eRD dipen..\l~h F hitung :;. F tabd yang dilanjutkan uji HSD yang disimpulkan h",h",,, "cl" ........h ..cl",,'"___ M,-",,,Ir"'tlV"" ............... ,_ rI",-,•• I·.,tina C-ormul11., a ,\'a""..... .;"",-",..1"_ I tl'dak .....,....I.JI_,,"''''
,,"'_... 9' ____ y ..... V'"" •• ..... _ r",,,,, ••O' J • "' .... s_ .. ...
dcngan lormula 2, lorrnula 2 tidak sarna dengan formula 3, formula 3 tidak sarna dcngan t<mnula I,
Actions (login required)
|
View Item |