SETYO UTAMI, 059311475
(1998)
STUDI PERBANDINGAN
KEMAMPUAN DAYA IKAT TERHADAP TIMAH HITAM (Pb)
ANTARA TELUR AYAM BURAS DAN SUSU DENGAN EDTA
DALAM KEMANFAATANNYA SEBAGAI. ANTIDOTUM
KERACUNAN LOGAM BERAT.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Susu dan telur ayam buras merupakan bahan yang banyak dipakai
masyarakat untuk: mengobati keracunan termasuk keracunan logam berat. Kandungan
protein yang tinggi dari bahan tersebut diduga berfungsi sebagai pengikat racun
termasuk logam berat. Mekanisme kerja antidotum dari susu dan telur ayam buras
adalah pembentukan kelat logam protein. Karena logam berat khususnya Pb
disinyalir banyak menyebabkan keracunan pada manusia, maka pada penelitian ini
telah dilakukan percobaan tentang kemampuan daya ikat dari susu dan telur ayam
buras dalam mengikat timah hitam (Pb) dibandingkan dengan EDTA.
Untuk melihat kemampuan daya ikat terhadap Pb dari susu dan telur ayam
buras serta pembanding (EDTA) dilakukan dengan cara 10,0 ml larutan Pb 200,0
ppm ditambah sejumlah tertentu sampel atau EDTA, kemudian ditambahkan air
suling bebas mineral sampai volume 50 ml. Selanjutnya dilakukan pengadukan
dengan kecepatan konstan selama 60 menit. Kemudian didiamkan selama 2 jam dan
setelah 2 jam, dilakukan penyaringan. Selanjutnya larutan hasil penyaringan
ditampung untuk didestruksi dengan cara basah menggunakan HN03 pekat. Hasil
destruksi didinginkan dan sisa asam diuapkan, kemudian ditambah HN03 1% sampai
volume 50,0 ml dalam labu ukur. Selanjutnya dilakukan pengenceran dengan HN03
1%. Kemudian disaring dengan kertas Whatman No. 42 (saringan pertama dibuang).Larutan hasil penyaringan diukur serapan logam Pb yang tidak terikat sampel atau yang terika~ EDTA dengan alat spektrofotometer absorpsi atom pada panjang gelombang 217,0 nm. Dengan metode kwva kalibrasi dapat diketahui kadar Pb yang tidak terikat oleh sampeJ atau Pb yang terikat oleh EDT A. Setelah d.idapat kadar logam Pb yang terikat sam pel maupun yang tidak terikat EDT A dilakukan perhitungan dari pengenccran yang dilakukan. Selanjutnya dihitung persentase Ph yang tcrikat sam pel dan EDTA. Persentase Pb terikat ini yang menunjukkan kemampuan daya ikat terhadap Pb dari sam pel dan EDT A.
Setelah didapat data persentase Pb terikat dilakukan uji anava RCB untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan daya ikat terhadap Pb antara sampel dan EDT A. Didapat hasil ada perbedaan kemampuan daya ikat terhadap Pb yang bermakna antara sampel dan EDTA. Untuk itu dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda. dan didapat hasil antara susu. putih telur dan kuning telur berbeda secara bennakna dengan EDTA datam kemampuannya mengikat Pb. Scdangkan antara campuran telur dan EDT A tidak terdapat perbedaan yang bermakna demikian juga antara putih telur dan kuning telur.
Actions (login required)
|
View Item |