HENNY AGATHA SURYANIWATI, O59311463
(1998)
UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA IN VITRO FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK METANOL DAUN Cassia siamea LAMK.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
1.
Fraksi -fraksi dari ekstrak metanol daun Cassia siamea Lamk mempunyai aktifitas antimalaria dengan mengbambat pertumbuhan Plasmodium falciparum in vitro. Pada fraksi IV aktivitas penghambatannya lebib besar daripada fraksi II, III dan fraksi S baik uji cara kering maupun uji cara basah.
2.
Dari hasil perhitungan diperoleb harga Ie 50 untuk masing -masing fraksi sebagai berikut: Uji cara kering: Ie 50 fraksi II (Rf== 0,71) 9,078 fJg / ml
Ie 50 fraksi III (Rf= 0,36 & Rf= 0,30) = 2,593 fJg / ml Ie 50 fraksi IV (Rf= 0,38) = 1,491 fJg / mt Ie 50 fraksi S (fraksi sisa ) = 791,968 fJg / ml
Uji cara basah : Ie 50 fraksi II (Rf"'" 0,71) = 2,29 fJg I ml Ie 50 fraksi III (Rf= 0,36 & Rf= 0,30) = 1,614 fJg / rol Ie 50 fraksi IV ( Rf= 0,38 ) = 1,203 Ilg / ml Ie 50 fraksi S (fraksi sisa) == 205,042 J.tg / ml
3. Dari basil LSD> kadar yang nenpunyai aktivitas yang sarna dengan kontrol positif ( klorokuin difosfat) adalah :
a. Uji cara kering b . Uji cara basah Fraksi II pada kadar 10.000 ppm Fraksi II pada kadar 1000 -10.000 ppm Fraksi III pada kadar 10.000 ppm Fraksi III pada kadar 1000 -10.000 ppm Fraksi IV pada kadar 10.000 ppm Fraksi IV pada kadar 10.000 ppm Fraksi Spada kadar 10.000 ppm Fraksi S pada kadar 10.000 ppm
4. HasH uji cara basah lebih baik daripada basil uji cara kering
Actions (login required)
|
View Item |