NURHILALIAH, 021311133115 (2016) DAYA HAMBAT MINYAK ESENSIAL KULIT LEMON (Citrus limon) TERHADAP PERTUMBUHAN POLIBAKTERI PADA ULSER RAS (RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
KG. 54-17 Nur d abstrak.pdf Download (32kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
KG. 54-17 Nur d.pdf Restricted to Registered users only Download (941kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Lemon (Citrus limon) sebagai salah satu tanaman buah yang dibudidayakan di Indonesia memiliki banyak manfaat. Kulit lemon yang merupakan produk sekunder dapat dibuat menjadi minyak esensial yang memiliki daya antimikroba. RAS adalah penyakit kronis yang paling sering terjadi di rongga mulut (frekuensi pada populasi umum sekitar 20%) dengan tanda khas berupa ulser bulat atau oval, bersifat rekuren, dasar berwarna kuning atau abuabu, berbatas jelas, dikelilingi pinggiran eritematus, disertai rasa nyeri dan tanpa adanya tanda-tanda lain dari penyakit sistemik. Etiologi RAS belum jelas, sehingga sampai saat ini belum ada terapi kuratif yang dapat diberikan. Salah satu terapi yang diberikan adalah antibiotik yang memiliki kemungkinan menyebabkan resistensi bakteri, dan terapi lainnya yang juga memiliki efek samping. Pada RAS terdapat lebih dari satu jenis bakteri (polibakteri) dari 15 genus berbeda. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat minyak esensial kulit lemon (Citrus limon) terhadap pertumbuhan polibakteri yang terdapat pada ulser RAS. Metode: Minyak esensial kulit lemon dibuat dengan metode distilasi uap. Sampel polibakteri didapatkan dari swab ulser pada seorang pasien wanita berusia 41 tahun yang menderita RAS dengan lesi berukuran 5x6 mm pada mukosa bukal kiri. Hasil swab dimasukkan ke dalam media BHIB kemudian diinkubasi selama 24 jam. Uji daya hambat minyak esensial kulit lemon dilakukan dengan metode disc diffusion untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimal. Minyak esensial kulit lemon diencerkan dengan minyak jagung menjadi konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,5625%, dan 0,78125%. Zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong Hasil: Diameter rata-rata zona hambat minyak esensial kulit lemon konsentrasi 100%, 50%, 25%, dan 12,5% adalah 15,27 mm, 12,45 mm, 6,78 mm, dan 4,18 mm, sedangkan pada konsentrasi 6,25%, 3,125%, 1,5625%, dan 0,78125% tidak terbentuk zona hambat. Simpulan: Minyak esensial kulit lemon (Citrus limon) mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan polibakteri pada ulser RAS dengan Konsentrasi Hambat Minimal 12,5%. Kata kunci: Minyak esensial kulit Citrus limon, Polibakteri, Recurrent Aphthous Stomatitis
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG. 54-17 Nur d | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Minyak esensial kulit Citrus limon, Polibakteri, Recurrent Aphthous Stomatitis | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry | |||||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 23 Jul 2017 16:44 | |||||||||
Last Modified: | 23 Jul 2017 16:44 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/59350 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |