RATIH DWI YUNIKASARI, 141211132113 (2016) KORELASI ANTARA KUALITAS AIR DAN PREVALENSI IKAN KOI (Cyprinus carpio) YANG TERINFESTASI ArgulusDI KECAMATAN MUNGKID DAN MUNTILAN,KAB. MAGELANG,JAWA TENGAH. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRACT)
PK BP 16 - 17 Yun k - Abstrak.pdf Download (487kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
PK BP 16 - 17 Yun k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu ikan hias air tawar yang terkenal dan menawarkan keuntungan. Ada banyak faktor yang ada pada budidaya ikan koi, salah satunya adalah penyakit. Salah satu ektoparasit yang sering menyerang ketika pergantian musim adalah Argulus. Parasit dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bahkan kematian, sehingga menyebabkan penurunan produksi dan kualitas ikan hias yang mengakibatkan kerugian ekonomi bagi pembudidayanya. Air sebagai media pemeliharaan ikan koi menjadi sangat penting diperhatikan karena ikan dan Argulus sangat membutuhkan air untuk hidup, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dalam mencari hubungan antara kualitas air dan prevalensi Argulus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kualitas air dan prevalensi Argulus pada ikan koi (Cyprinus carpio). Penelitian dilakukan di Kecamatan Mungkid dan Muntilan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan koi dengan ukuran 5-15 cm. Parameter kualitas air yaitu suhu, pH, DO dan amoniak. Metode yang digunakan adalah survei dan pengukuran kualitas air selama tujuh hari dilakukan pada enam kolam. Hasil analisis korelasi regresi yang dilakukan dengan mengukur kualitas air (suhu, pH, DO, dan amoniak) menunjukkan hasil yang berbeda. Rerata kualitas air yang telah diukur dihubungkan dengan besarnya prevalensi di kolam tersebut. Prevalensi ikan yang terinfestasi Argulus di Kecamatan Muntilan yaitu 55,17%, sementara di Kecamatan Mungkid tercatat 30,77%. Suhu dan prevalensi Argulus yang dihitung dengan regresi korelasi menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Sedangkan pH dan prevalensi Argulus memiliki interpretasi yang rendah, sementara DO dan amoniak masuk dalam kategori sangat rendah hubungannya dengan prevalensi Argulus. Analisis data yang digunakan adalah regresi korelasi yaitu analisis yang digunakan untuk menghubungkan dua variabel dan mengetahui keeratan hubungan dari variabel tersebut.
Actions (login required)
View Item |