Rovilla Amalia, 021311133056 (2016) PERBEDAAN EFEK EKSTRAK TEH HIJAU DAN EGEC TEH HIJAU TERHADAP PROFIL DARAH DAN JARINGAN LIDAH PADA TIKUS KONDISI IMMUNOCOMPROMISED DENGAN INFEKSI Calbicans. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
KG. 92-17 Ama p abstrak.pdf Download (36kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
KG. 92-17 Ama p.pdf Restricted to Registered users only Download (937kB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Immunocompromised terjadi karena gangguan fungsi imunitas akibat dari penyakit tertentu dan penggunaan obat-obatan imunosupresan. Kondisi immunocompromised cenderung mengalami imunodefisiensi sehingga terjadi infeksi oportunistik seperti oral candidiasis akibat infeksi C.albicans. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bahan imunomodulator untuk memperbaiki sistem imunitas antara lain teh hijau. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian ekstrak teh hijau dan EGCG teh hijau terhadap profil darah meliputi neutrofil, monosit, limfosit dan gambaran histopatologi jaringan lidah meliputi limfosit dan makrofag pada tikus kondisi immunocompromised dengan infeksi C.albicans. Metode: Desain penelitian post test only control group design dengan menggunakan 24 sampel tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok immunocompromised, kelompok immunocompromised yang diberi perlakuan ekstrak teh hijau 1,25% dan EGCG teh hijau 1% selama 3 dan 7 hari. Hasil penelitian diperoleh melalui pemeriksaan darah dan pemeriksaan histopatologi. Hasil: Ada perbedaan signifikan jumlah neutrofil, limfosit darah dan limfosit jaringan setelah pemberian ekstrak teh hijau dan EGCG teh hijau (p < 0,05). Terdapat perbedaaan signifikan jumlah makrofag dan monosit darah antara kelompok kontrol dengan kelompok EGCG teh hijau 3 hari (p < 0,05). Jumlah makrofag berbeda signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok ekstrak teh hijau dan EGCG teh hijau 7 hari (p < 0,05). Jumlah limfosit darah hari ke 7 lebih tinggi dibanding hari ke 3 setelah pemberian ekstrak teh hijau dan EGCG teh hijau (p < 0,05). Jumlah limfosit jaringan berbeda signifikan antara kelompok ekstrak teh hijau 7 hari dengan kelompok perlakuan yang lain dalam penelitian ini (p < 0,05). Jumlah limfosit jaringan berbeda signifikan antara kelompok ekstrak teh hijau 3 hari dengan kelompok EGCG teh hijau 3 hari (p < 0,05). Kesimpulan: Pemberian ekstrak teh hijau dan EGCG teh hijau dapat menurunkan jumlah neutrofil darah, meningkatkan jumlah monosit, limfosit darah, limfosit jaringan dan makrofag. Dengan demikian, keduanya dapat digunakan sebagai imunomodulator pada kondisi immunocompromised dengan infeksi C.albicans. Kata kunci : immunocompromised, profil darah, teh hijau, C.albicans
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG. 92-17 Ama p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | immunocompromised, profil darah, teh hijau, C.albicans | |||||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry |
|||||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2017 18:53 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2017 18:53 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/59517 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |