ISMI MUHAMAD HABIB PAHLAWI, 141311133190 (2016) TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPPBL) GONDOL, PROVINSI BALI. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. (Unpublished)
|
Text (ABSTRACT)
PKL.PK.BP 163-16 Pah t ABSTRACT.pdf Download (197kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
PKL.PK.BP 163-16 Pah t LAPORAN PKL.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Komoditas tuna merupakan salah satu hasil tangkap laut yang memberi kontribusi besar bagi perekonomian bangsa untuk pemanfaatan pasar domestik maupun ekspor. Daerah penyebaran tuna di Indonesia meliputi perairan barat dan selat Sumatera, perairan selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Flores, Laut Banda, Laut Sulawesi dan perairan utara Papua, penyebaran tuna dipengaruhi oleh suhu dan kedalaman renang (swimming layer). Produksi tuna sendiri sebanyak 230.580 ton, dengan demikian ikan tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi. Untuk itu, dilakukan Praktek Kerja Lapang yang bertujuan untuk mengetahui proses budidaya ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares), mempelajari teknik pemeliharaan serta mengetahui permasalahan yang ada dalam proses pemeliharaan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Tujuan Praktek Kerja Lapang ini adalah mempelajari secara langsung tentang teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning dan Mengetahui permasalahan yang ada dalam proses pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut di Gondol Bali pada tanggal 18 Januari 2016 sampai tanggal 18 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik pemeliharaan larva ikan tuna sirip kuning meliputi pemanenan telur, inkubasi telur, pengamatan perkembangan morfologi larva tuna sirip kuning, pemberian pakan dan kontrol kualitas air. parameter kualitas air yang terukur pada lokasi Praktek Kerja Lapang adalah suhu, pH, DO, salinitas, volume air dan warna air. Permasalahan yang muncul baik pada kegiatan pemeliharaan maupun pembesaran tuna sirip kuning adalah permodalan meliputi biaya pemeliharaan yang cukup besar, Faktor alam yang ekstrim seperti gelombang yang besar yang berakibat terhadap keruhnya perairan dapat menyebabkan ikan menjadi stress hingga dapat berujung kematian, kualitas pakan alami dan penyakit mampu menurunkan kelulushidupan (SR) larva tuna sirip kuning. Peningkatan produksi ikan tuna sirip kuning dapat tercapai dengan baik apabila ditunjang dengan ilmu dan teknologi yang tepat serta didukung oleh riset-riset yang nantinya dapat mengembangkan usaha pembesaran tuna sirip kuning skala industri.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | PKL.PK.BP.163/16 Pah t | ||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Manajemen Kesehatan Ikan & Budidaya Perikanan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 01 Aug 2017 22:40 | ||||||
Last Modified: | 01 Aug 2017 22:40 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/59693 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |