PENGAMATAN EKTOPARASIT ARTHROPODA PADA KOMODITAS EKSPOR IMPOR IKAN HIAS AIR LAUT DI BALAI KARANTINA IKAN KELAS 1 KECAMATAN NGURAH RAI KABUPATEN DENPASAR, PROVINSI BALI

YANG YANG MANUNGGAL JOYONEGORO, 141211133090 (2015) PENGAMATAN EKTOPARASIT ARTHROPODA PADA KOMODITAS EKSPOR IMPOR IKAN HIAS AIR LAUT DI BALAI KARANTINA IKAN KELAS 1 KECAMATAN NGURAH RAI KABUPATEN DENPASAR, PROVINSI BALI. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
PKL.PK.BP 223-16 Joy p ABSTRACT.pdf

Download (120kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
PKL.PK.BP 223-16 Joy p LAPORAN PKL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan hias air laut yang sering dilalulintaskan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Denpasar adalah jenis Angel fish, Clown fish, Surgeon fish, Butterfly fish, Coral fish, Tiger fish, Banner fish, benih kerapu bebek dan jenis ikan hias air laut lainnya. Penyakit parasiter yang seringkali menyerang insang ikan hias air laut jarang yang menimbulkan gejala klinis dan lesi patologis anatomis patognomonik. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mempelajari dan mempraktekkan secara langsung proses pemeriksaan ektoparasit arthropoda juga mengetahui hambatan dan kendala pada komoditas ekspor impor ikan hias air laut, melalui kegiatan Praktek Kerja Lapang. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan Kelas 1 Denpasar, Bali pada tanggal 12 Januari-20 Februari 2015. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode pemeriksaan dan pengamatan langsung dengan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Pemeriksaan ektoparasit Arthropoda pada komoditas ekspor impor ikan hias air laut yang dilakukan di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan Kelas 1 Denpasar, Bali meliputi penerimaan sample ikan, dicatat nama ikan, gejala klinis, panjang dan berat ikan sebelum di bedah (nekropsi). Kemudian setelah dibedah dan di ambil bagian insang, operculum, dan sirip ekor lalu metode natif basah dilakukan. Metode natif basah meliputi peletakan organ yang akan diperiksa di object glass dengan di eri setetes air kemudian di tutup dengan object glass dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Metode ini dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan parasit, karena jumlah sampel ikan yang beragam dengan jumlah banyak yang harus diperiksa parasitnya.

Item Type: Other
Additional Information: PKL.PK.BP.223/16 Joy p
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF411-459 Pets > SF456-458.83 Fishes. Aquariums
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Manajemen Kesehatan Ikan & Budidaya Perikanan
Creators:
CreatorsNIM
YANG YANG MANUNGGAL JOYONEGORO, 141211133090UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKismiyati, Dr., Ir., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 02 Aug 2017 00:24
Last Modified: 02 Aug 2017 00:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/59700
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item