Anita Widi Astuti, 040013236E (2005) ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR KEUANGAN BERDASARKAN PECKING ORDER THEORY STUDI PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI BEJ PERIODE 1999-2004. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-astutianit-6017-kkbkk-2-k.pdf Download (342kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-astutianit-6017-.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh tangibility of asset, growth opportunity, profitability, size dan financing deficit terhadap struktur keuangan berdasarkan pecking order theory. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman pada periode 1999-2004. Pecking order theory adalah teori yang menghendaki adanya urutan pembiayaan, dengan dimulai dari pembiayaan dari dalam yakni laba ditahan atau aktiva lancar, kemudian hutang, dan sebagai pilihan terakhir adalah saham. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Jumlah sampel setiap tahunnya ada 16 perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan Uji F untuk melihat pengaruh variabel tangibility of asset, growth opportunity, profitability, size dan financing deficit secara simultan terhadap struktur keuangan. Uji T untuk melihat pengaruh variabel tangibility of asset, growth opportunity, profitability, size dan financing secara parsial terhadap struktur keuangan. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh tangibility of asset dan size berpengaruh secara positif terhadap struktur keuangan. Pengaruh tangibility of asset adalah positif terhadap struktur keuangan, karena tangibility of asset dinilai sebagai collateral / jaminan bagi perusahaan yang hendak berhutang. Jadi dengan adanya jaminan atas hutangnya sehingga asimetrik informasi dapat diminimalisasi. Size berpengaruh positif terhadap struktur keuangan karena perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dapat dengan mudah dianalisis oleh para ahli, dapat diketahui secara luas oleh masyarakat, dan juga investor. Dengan adanya informasi yang mudah di dapat maka asimetrik informasi antara pihak investor dengan pihak manajemen dan pemilik perusahaan dapat dikurangi. Pengaruh financing deficit terhadap struktur keuangan adalah positif, karena perusahaan dengan tingkat deficit keuangan hendaknya melihat kondisi dari dalam perusahaan sebelum memutuskan untuk berhutang. Sedangkan pengaruh growth opportunity terhadap struktur keuangan adalah negatif. Hubungan yang negatif antara growth opportunity dengan tingkat hutang, karena adanya asymetric information sehingga dibutuhkan extra premium oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari pihak eksternal tidak memperhatikan kualitas dari proyek yang akan dikerjakan. Hubungan antara profitability dengan struktur keuangan adalah negatif, karena perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan lebih suka menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa secara simultan variabel tangibility of asset, growth opportunity, profitability, size dan .financing deficit berpengaruh secara signilikan terhadap struktur keuangan. Variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap struktur keuangan adalah variabel tangibility of asset dan profitability. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan adalah variabel growth opportunity dan financing deficit. Pada variabel size adalah terkena gejala heteroskedastisitas, sehingga harus ditanggulangi dengan cara WLS.

Actions (login required)

View Item