RANNY MERLIANY, S.H., 031214253023 (2017) STATUS DAN AKIBAT HUKUM PERKAWINAN DARI ISTRI YANG MEMILIKI SUAMI MAFQUD. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (724kB) | Preview |
|
Text (full text)
RANNY AIR COVER.pdf Restricted to Registered users only until 11 August 2020. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian berjudul status dan akibat hukum perkawinan dari istri yang memiliki suami mafqud, dengan permasalahan Bagaimana status hukum perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita yang masih memiliki suami Mafqud menurut hukum Islam dan Bagaimana status hukum anak hasil perkawinan yang pihak wanita masih memiliki suami Mafqud menurut hukum Islam. Penelitian ini dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan kasus, dari hasil penelitian diperoleh suatu jawaban sebagai berikut: Status hukum perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita, meskipun suaminya Mafqud/atau hilang menurut hukum adalah tetap terikat dalam suatu perkawinan yang sah sebagai suami istri. Status perkawinan suami yang mafqud menjadi putus apabila didasarkan atas penetapan pengadilan atas permohonan yang diajukan oleh istri atau ahli warisnya yang menyatakan bahwa suami yang mafqud tersebut dinyatakan telah meninggal dunia dengan dilakukan pemanggilan secara patut sebanyak 3 kali dengan tenggang waktu 3 bulan, namun tidak pernah hadir dipersidangan dan tidak pula menyuruh orang lain atau kuasanya untuk hadir yang menerangkan bahwa dirinya masih hidup dan berada pada suatu tempat. Suami yang mafqud sebenarnya dapat dijadikan alasan mengajukan permohonan cerai atas dasar ketentuan pasal 19 huruf b PP No. 9 Tahun 1975, bahwa suami meninggalkan istri selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya. Status hukum anak hasil perkawinan yang pihak wanita masih memiliki suami Mafqud menurut hukum Islam adalah anak sah, karena ketika anak dilahirkan kedua orang tuanya masih terikat dalam perkawinan yang sah. Berdasarkan penetapan pengadilan jika suami atau ayah dari anak tersebut dinyatakan meninggal dunia, maka ibu dari anak tersebut bertindak sebagai wali dari anak yang dilahirkan dan ibu dibebani kewajiban memberikan biaya pemeliharaan dan pendidikan kepada anak yang dilahirkan dari suami yang mafqud
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TMK 12/17 Mer s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | akibat hukum, perkawinan, mafqud | ||||||
Subjects: | K Law | ||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Psikologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2017 16:35 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2017 17:13 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/60201 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |