SINTESIS DAN KARAKTERISASI SCAFFOLD KOLAGEN-KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN CROSSLINK GLUTARALDEHID SEBAGAI KANDIDAT WOUND DRESSING

AISYAH AYU RAHMAWATI, 081211733025 (2017) SINTESIS DAN KARAKTERISASI SCAFFOLD KOLAGEN-KITOSAN DENGAN PENAMBAHAN CROSSLINK GLUTARALDEHID SEBAGAI KANDIDAT WOUND DRESSING. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
ST T 43-17 Rah s Abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (fulltext)
ST T 43-17 Rah s Sec.pdf
Restricted to Registered users only until 25 January 2021.

Download (2MB)

Abstract

Kulit merupakan sistem organ terbesar di tubuh (± 16% dari berat badan) yang menutupi seluruh permukaan tubuh, dan berhubungan langsung dengan luar tubuh. Kulit memiliki peranan penting seperti deteksi sensori, homeostatis, regulasi dan perlindungan bahan kimia, mikroba dan luka fisik. Fungsi kulit akan terganggu jika terdapat kerusakan atau kehilangan jaringan kulit yang dapat disebut dengan luka. Teknik jaringan merupakan alternatif dalam penyembuhan luka (wound dressing) yaitu salah satunya dengan scaffold yang mendukung adanya proses regenerasi kulit. Scaffold merupakan struktur pendukung sementara untuk tempat tumbuh sel dan jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi yang optimum dari scaffold berbasis kolagen-kitosanglutaraldehid (GA) berdasarkan karakterisasinya, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan glutaraldehid sebagai crosslinker dalam scaffold. Proses sintesis scaffold ini menggunakan metode freeze drying yang bertujuan untuk menghasilkan pori pada scaffold. Karakterisasi scaffold yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji gugus fungsi, uji tarik, uji morfologi, uji swelling, dan uji degradasi. Hasil uji gugus fungsi menunjukkan terbentuknya gugus baru yaitu gugus C=N yang menandakan bahwa scaffold kolagen-kitosan dengan penambahan glutaraldehid telah mengalami reaksi crosslink. Hasil uji tarik scaffold sekitar 0,0583-0,1458 MPa, dimana sampel E (GA 0,1 %) memiliki nilai kuat tarik tertinggi namun hasil tersebut belum memenuhi standart kuat tarik kulit manusia. Uji morfologi menunjukkan bahwa scaffold memiliki ukuran pori 30- 120 μm dengan ketebalan 1-3 mm. Hasil uji swelling semua sampel scaffold memiliki kemampuan pembengkakan yang baik yaitu sekitar 143,0638-419,7606 %. Sedangkan untuk hasil uji degradasi sampel scaffold mengalami penurunan massa secara bertahap sampai pada hari ke-21. Berdasarkan karakterisasi ini sampel E yang merupakan scaffold kolagen-kitosan dengan penambahan glutaraldehid sebesar 0,1 % memiliki potensi sebagai kandidat wound dressing.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK ST.T.43/17 Rah s
Uncontrolled Keywords: Scaffold, kolagen, kitosan, glutaraldehid, crosslink, wound dressing
Subjects: Q Science > QC Physics > QC1 Physics (General)
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika
Creators:
CreatorsNIM
AISYAH AYU RAHMAWATI, 081211733025UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDjony Izak R, Drs.,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 21 Aug 2017 17:44
Last Modified: 24 Jan 2018 20:39
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/60719
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item