ZAKA FIRMA ADITYA, S.H., 031514153078 (2017) PUTUSAN JUDICIAL REVIEW MAHKAMAH KONSTITUSI YANG BERSIFAT RETROAKTIF DAN AKIBAT HUKUMNYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (139kB) | Preview |
|
Text (full text)
TESIS_ZAKA FIRMA ADITYA SH_NIM 031514153078.pdf Restricted to Registered users only until 22 September 2020. Download (2MB) |
Abstract
Putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara judicial review memiliki kekuatan hukum tetap sejak dibacakan pada sidang pleno. Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya asas presumption of constitutionally dalam Pasal 58 UU MK mengenai keberlakuan undang-undang sampai adanya putusan yang menyatakan undang-undang tersebut bertentangan dengan konstitusi. Ketentuan Pasal 58 UU MK ini mengindikasikan bahwa putusan MK berlaku kedepan atau prospektif. Namun, dalam Putusan judicial review MK Nomor 110-111-112-113/PUUVII/ 2009, MK justru memberlakukan putusan tersebut ke belakang (retroaktif). MK beralasan bahwa jika putusan tersebut diberlakukan secara prospektif maka akan gagal mencapai perlindungan konstitusional warga negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conseptual approach) dan pendekatan kasus (case approach). Penelitian ini menganalisis ratio decidendi dari putusan judicial review MK yang berlaku surut (retroaktif) dan menganalisis akibat hukum dari putusan judicial review MK yang berlaku surut (retroaktif). Hasil penelitian ini adalah ratio decidendi dari putusan judicial review MK yang berlaku surut (retroaktif) karena alasan perlindungan hak asasi manusia, untuk mengharmonisasikan undangundang agar selaras dengan konstitusi, untuk menjaga ketertiban hukum, untuk mewujudkan keadilan yang substantif serta merupakan diskresi hakim konstitusi. Sedangkan akibat hukum dari putusan judicial review MK yang berlaku surut (retroaktif) berakibat pada batalnya semua ketentuan peraturan perundangundangan yang berlandaskan pada ketentuan yang dibatalkan tersebut. Oleh sebab itu, putusan MK yang diberlakukan secara surut dapat menciptakan disharmonisasi dalam tata peraturan perundang-undangan.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 THP 16/17 Adi p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | putusan, ratio decidendi, retroaktif, akibat hukum | ||||||
Subjects: | K Law | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Hukum Pemerintahan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 21 Sep 2017 20:30 | ||||||
Last Modified: | 21 Sep 2017 20:30 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/61687 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |