AISYAH AFRIANTI, 141311133101 (2017) PEMBUATAN PROBIOTIK UNTUK IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp.) PADA METODE BUDIDAYA NATURAL WATER SYSTEM (NWS) DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN, KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. (Unpublished)
|
Text (ABSTRACT)
PKL.PK.BP.74-17 Afr p ABSTRAK.pdf Download (218kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
PKL.PK.BP.74-17 Afr p LAPORAN PKL.pdf Restricted to Registered users only until 27 September 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Ikan lele Sangkuriang (Clarias sp.) adalah jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan mengalami peningkatan produksi seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat. Namun terdapat permasalahan dalam budidaya ikan lele Sangkuriang yaitu penurunan kualitas air yang disebabkan oleh feses dan sisa pakan yang terakumulasi dalam kolam. Teknologi yang digunakan untuk mengatasi kualitas air adalah sistem budidaya Natural Water System (NWS) yaitu sistem yang memanfaatkan bakteri hasil fermentasi probiotik untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi feses dan sisa pakan dalam air kolam. Oleh karena itu probiotik diperlukan dalam sistem budidaya ini. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari - 19 Februari 2016 di Kelompok Pembudidaya Ikan “Mina Tunas Mandiri” Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes di bawah pembinaan Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Metode kerja yang digunakan dalam PKL ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara mendatangi lokasi kegiatan praktek kerja lapang, partisipasi aktif dalam pembuatan probiotik, dokumentasi serta studi pustaka. Proses pembuatan probiotik terdiri dari persiapan alat dan bahan, pencampuran bahan, fermentasi, dan pengemasan. Ciri-ciri probiotik yang siap digunakan adalah cairan berwarna coklat kekuningan, berbau alkohol, dan apabila tutup wadah dibuka akan berbunyi seperti bunyi gas. Probiotik diaplikasikan secara langsung pada air kolam setiap dua kali dalam seminggu untuk memperbaiki kualitas air kolam budidaya. Pengamatan kualitas air dilakukan setiap seminggu sekali dengan mengamati parameter pH, turbiditas, DO (Dissolved Oxygen), suhu, TDS (Total Dissolved Solid), dan ORP (Oxydation Reduction Potential). Probiotik yang dihasilkan kurang efektif untuk memperbaiki kualitas air kolam disebabkan karena kombinasi bakteri probiotik yang digunakan kurang sesuai untuk memperbaiki kualitas air. Oleh karena itu perlu penggunaan probiotik dengan kandungan bakteri yang bekerja khusus untuk memperbaiki kualitas air kolam.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL.PK.BP.74/17 Afr p | ||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Manajemen Kesehatan Ikan & Budidaya Perikanan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 27 Sep 2017 23:12 | ||||||
Last Modified: | 27 Sep 2017 23:12 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/61869 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |