INTAN ARIMURTI, 101311133062 (2017) ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BONDOWOSO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ARILANGGA.

Preview	Text (Abstrak) FKM.170.17 Ari a - Abstrak.pdf Download (19kB) | Preview
	Text (Fulltext) FKM.170.17 Ari a - Sec.pdf Restricted to Registered users only until 29 September 2020. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan usia dini ini tidak hanya terjadi pada daerah perkotaan namun terjadi pula di daerah pedesaan. Secara umum pernikahan usia dini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor rendahnya ekonomi, kemauan diri sendiri, pendidikan dan pengethuan yang rendah serta media masa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyebab terjadinya pernikahan usia dini terhadap dampak kesehatan masyarakat di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Penelitian dilakukan di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Peneliti menggunakan Theoryof Planned Behavior (TPB) untuk menganalisis niatan melakukan pernikahan usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah 5 perempuan yang melakukan usia dini, 5 orangtua dan 5 tokoh masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam atau indepth interview dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor terjadinya pernikahan usia dini di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso adalah dorongan dari orangtua/keluarga, perjodohan, kondisi ekonomi yang rendah, kemauan diri sendiri, dan pengetahuan yang kurang baik pada orangtua maupun perempuan yang melakukan usia dini. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perempuan yang melakukan pernikahan usia dini di Kecamatan Wonosari berusia 14 sampai 17 tahun. Faktor dominan pernikahan usia dini adalah dorongan dari orangtua dan pengetahuan yang kurang tentang dampak kesehatan yang akan dirasakan setelah menikah usia dini. Penelitian ini sejalan dengan teori TPB, bahwa untuk melakukan suatu perilaku tidak selalu harus terdapat niatan terlebih dahulu untuk melakukannya.

Actions (login required)

View Item