FATHANIA NABILLA, 081311733059 (2017) BIOKOMPOSIT BERBASIS GELATIN/KITOSAN DENGAN ALOE VERA DAN MUKUS ACHATINA FULICA SP SEBAGAI SCAFFOLD UNTUK REKAYASA JARINGAN KULIT PADA KASUS LUKA BAKAR. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ST T 24-17 Nab b Abstrak.pdf Download (28kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) ST T 24-17 Nab b Sec.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2020. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Scaffold adalah biomaterial yang digunakan secara luas di bidang teknik jaringan. Pada kasus luka bakar, scaffold berpori berfungsi mengikat sel dan memfasilitasi proses migrasi sel. Aloe vera merupakan bahan alam yang mampu mempercepat penyembuhan luka, dan Snail mucus dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Tujuan penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi scaffolds komposit untuk luka bakar berbahan dasar gelatin-kitosan-Aloe vera- Mukus Achatina fulica sp. Metode penelitian ini adalah sintesis scaffold dengan komposisi penyusunnya yakni Gelatin : kitosan (1:1) dilarutkan pada 0,05 M Asam Asetat selanjutnya variasi Aloe vera (AV) dan Snail mucus (SM) yakni 0% AV : 0 % SM 0,07 AV : 0,07 SM ; 0,15 AV: 0,15 SM ; 0,07 AV : 0,15 SM ; 0,15 AV: 0,0,07 SM diberikan pada larutan Gelatin-kitosan tersebut, lalu digunakan metode freeze dry untuk mendapatkan scaffold berpori. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji FTIR, uji SEM, uji porositas, uji kekuatan tarik, uji swelling ,dan uji degradasi. Uji FTIR menunjukkan Aloe vera dan Snail mucus berinteraksi dengan amino bebas dan gugus hidroksil dari Gelatin-Kitosan, ditandai dengan pita serapan pada bilangan gelombang 2937,59 cm-1yang merupakan C-H stretching simetris dan asimetris dari (-CH), menunjukkan adanya Cincin Piranosa. Uji SEM menunjukkan ukuran pori 70-235

Actions (login required)

View Item