IRMA SURYANI MUTALIFA, 121311133104 (2017) MAKNA RELIGIUSITAS DALAM NOVEL JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2 KARYA UMAR KAYAM. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) FS BI 52-17 Mut m Abstrak.pdf Download (53kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FS BI 52-17 Mut m Sec.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2020. Download (764kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi berjudul Makna Religiusitas dalam Novel Jalan Menikung Para Priyayi 2 ini dihadirkan dengan nuansa religiusitas. Religiusitas tersebut dihadirkan melalui tokoh Eko dan tokoh lainnya yang berelasi dengan tokoh Eko. Tokoh-tokoh tersebut yaitu Alan, Levin, Sarah, dan Claire. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda religiusitas yang dimiliki oleh beberapa tokoh tersebut. Pada tanda-tanda tersebut dilanjutkan dengan pemaknaan sehingga diketahui tingkat religiusitas setiap tokoh. Dasar teori dalam penelitian ini memanfaatkan teori struktural Robert Stanton dan struktural naratologi Seymour Chatman. Pemakaian teori struktural Robert Stanton meliputi tema, penokohan, latar, dan sudut pandang, sedangkan teori struktural naratologi Seymour Chatman digunakan dalam analisis alur novel. Dikarenakan analisis struktural kurang mampu menghasilkan kebulatan makna, sehingga analisis dilanjukan dengan menggunakan teori semiotik Michael Riffaterre melalui pembacaan hermeneutik, pencarian matriks, model, dan varianvarian. Dengan begitu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pemaknaan tanda-tanda religiusitas yang ditemukan di dalam novel memperlihatkan religiusitas yang dimiliki oleh beberapa tokoh berbeda-beda. Dalam penganalisisan diketahui bahwa tokoh-tokoh dalam novel memiliki pengetahuan mengenai peraturan dan perintah agama, namun peraturan dan perintah tersebut dilanggar secara sadar. Hal tersebut secara tidak langsung memperlihatkan bahwa ketidakpatuhan perilaku tokoh dengan peraturan yang ada bukanlah karena tidak mengetahui, melainkan karena ketidakmampuan individu dalam mengendalikan dirinya sendiri. Dengan begitu perilaku yang dimiliki oleh tokoh-tokoh tersebut dapat dikatakan telah keluar dari keseharusan yang dilakukan.

Actions (login required)

View Item