Wendi Hudyarisandi, dr
(2016)
EFEKTIVITAS KOMBINASI TRAMADOL DAN PARACETAMOL ORAL
SEBAGAI PREEMPTIVE ANALGESIA TERHADAP NYERI
INTRAOPERATIF DAN PASCAOPERATIF PADA PASIEN YANG
MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI GEDUNG
BEDAH PUSAT TERPADU RSUD DR. SOETOMO SURABAYA.
Other thesis, Airlangga university.
Abstract
Latar Belakang: Keuntungan manajemen nyeri pasca operatif yang efektif
mencakup antara lain peningkatan kepuasan dan kenyamanan pasien, mobilisasi
dini, komplikasi pulmoner dan kardiovaskuler yang rendah, penurunan risiko deep
vein thrombosis, pemulihan lebih cepat, dan penurunan biaya perawatan.
Preemptive analgesia yang diberikan sebelum prosedur pembedahan untuk
mencegah nyeri di awal periode pasca operatif lebih efektif dibandingkan dengan
terapi analgesik yang sama yang diberikan di akhir pembedahan. Opioid merupakan
pilihan utama untuk mengatasi nyeri pasca operatif, tetapi penggunaan secara
tunggal akan menimbulkan risiko komplikasi dan efek samping yang lebih besar
sehingga direkomendasikan konsep multimodal analgesia untuk mengurangi efek
samping yang muncul. Penelitian ini membandingkan skor nyeri pascaoperatif pada
operasi dengan derajat nyeri sedang yang dilakukan dengan anestesi umum antara
kelompok yang diberikan preemptive analgesia tramadol dan paracetamol oral dan
kelompok kontrol.
Tujuan: Mengetahui efektivitas tramadol dan paracetamol oral sebagai preemptive
analgesia di dalam menurunkan skor nyeri pasca operatif pada pasien yang
menjalani operasi yang dilakukan pembiusan umum serta kejadian efek samping
pasca operatif.
Metode: Setelah dilakukan randomisasi, pada operasi anestesi, 46 pasien, usia 18-
65 tahun, grup 1 mendapat tramadol dan paracetamol oral (37,5mg dan 325mg)
(n=23) sebagai preemptive analgesia dan grup 2 mendapat placebo oral (n=23).
Saat induksi, kedua kelompok diberi morfin 0,1 mg/kg dan fentanyl 1-2 mcg/kgBB.
Intensitas nyeri pasca operatif diukur dengan skala Numeric Rating Scale (NRS)
atau Wong Baker Faces Pain Scale (pada menit ke 30, 60, 120 dan jam ke 2-6, 6-
12 jam). Pemberian rescue analgesia intra operatif dan pasca operatif serta efek
samping juga diteliti.
Hasil: Pemberian tramadol dan paracetamol oral sebagai preemptive analgesia
dapat menurunkan intensitas nyeri pasca operatif. NRS pasca operatif pada
kelompok tramadol dan paracetamol oral lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol (p< 0,05) pada 30 menit (p=0,015), 60 menit (p= 0,047), 120
menit (p= 0,022), dan 2-6 jam (p=0,016). Jumlah penggunaan rescue analgesia intra
dan pasca operatif di ruang pulih sadar berbeda secara signifikan di antara dua
kelompok (p<0,05).
Kesimpulan: Tramadol dan paracetamol oral sebagai preemptive analgesia efektif
dalam memblok stimulus noksius dan sensitisasi sentral pada pasien yang menj
Actions (login required)
|
View Item |