FELITA ANGGRAENI, 051211133055 (2017) PENGARUH KONSENTRASI MOLASE TERHADAP AKTIVITAS ENZIM FIBRINOLITIK DARI Bacillus subtilis ATCC 6633. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRACT)
FF.KF.08-17 Ang p ABSTRAK.pdf Download (230kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FF.KF.08-17 Ang p SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only until 24 October 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Enzim fibrinolitik merupakan protein yang mampu mendegradasi fibrin. Agen-agen fibrinolitik seperti urokinase dan streptokinase memiliki potensi penggunaan untuk mengobati penyakit kardiovaskular (CVDs), seperti serangan jantung dan stroke, dimana memiliki efek samping pendarahan pada saluran cerna (Vijayaraghavan and Vincent, 2014). Oleh karena itu, banyak dikembangkan sumber enzim baru dan lebih aman yang berasal dari mikroorganisme. Bacillus subtilis merupakan mikroorganisme yang sangat menguntungkan, selain pertumbuhannya cepat juga dapat menghasilkan produksi enzim yang tinggi (Dijl and Hecker., 2013). Dalam menghasilkan produk enzim, faktor yang mempengaruhi ialah komposisi media seperti sumber karbon dan nitrogen (Grata et al.,2008). Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi optimum molase untuk dapat memberikan aktivitas enzim fibrinolitik dari Bacillus subtilis ATCC 6633. Tahap awal, untuk mengetahui aktivitas enzim dilakukan penapisan enzim proteolitik pada media skim milk agar dan fibrinolitik pada media fibrin plate, sehingga keduanya didapatkan zona jernih pada sekitar lubang inokulasi dari Bacillus subtilis ATCC 6633. Hasil dari penapisan enzim ditunjukkan dengan nilai indeks proteolitik sebesar 2,80 ± 0,10 mm dan indeks fibrinolitik sebesar 2,30 ± 0,20 mm. Kemudian dilakukan pengamatan pertumbuhan bakteri pada media molase dengan variasi konsentrasi, yaitu 0,1%; 0,25%; 0,5%; 1,0%; dan 2,0%. Pada pengamatan profil pertumbuhan Bacillus subtilis ATCC 6633 dengan rentang konsentrasi molase 0,1%-2%, diperoleh hasil bahwa mulai dari 0,1%-1% semakin tinggi konsentrasi molase maka semakin tinggi juga biomassa sel, akan tetapi pada konsentrasi molase 2% terjadinya penurunan biomassa sel karena adanya pengaruh tekanan osmosis pada media tersebut. Selanjutnya, dilakukan pengamatan aktivitas enzim fibrinolitik secara kuantitatif pada λmaks tirosin 274 nm, kemudian dikonversikan ke persamaan kurva baku tirosin, sehingga diperoleh unit aktivitas enzim fibrinolitik (U/mL-1.menit-1). Dari hasil uji aktivitas enzim fibrinolitik secara kuantitatif, hasil tertinggi terjadi pada jam ke-30 pada semua konsentrasi molase 0,1%-2,0%. Hasil tersebut ditunjukkan dengan adanya hubungan yang terkait antara pertumbuhan bakteri dengan aktivitas enzim fibrinolitik pada segala kondisi. Kemudian dilakukan analisis data dengan uji statistika anova oneway antara pengaruh konsentrasi molase dengan aktivitas enzim fibrinolitik, didapatkan hasil analisis data bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara konsentrasi 0,1%-2,0%. Maka, hal ini dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi molase yang optimum untuk mendapatkan aktivitas enzim fibrinolitik yang tertinggi ialah pada konsentrasi molase 0,1% dengan nilai unit aktivitas enzim fibrinolitik sebesar 0,3254 ± 0,0392 Unit.mL-1.menit-1.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK FF.KF.08/17 Ang p | ||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 23 Oct 2017 21:29 | ||||||
Last Modified: | 23 Oct 2017 21:29 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/64585 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |