Di RSUD Dr. Soetomo, pasien kanker serviks stadium IIB diberikan (2017) PERBANDINGAN ANTARA METASTASIS KELENJAR LIMFE PELVIS PRA DENGAN PASCA KEMOTERAPI NEOAJUVAN PADA KANKER SERVIKS STADIUM IIB DI RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2014-2015. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (48kB) | Preview
	Text (full text) Penelitian DIQ.pdf Restricted to Registered users only until 25 October 2020. Download (1MB)

Abstract

Di RSUD Dr. Soetomo, pasien kanker serviks stadium IIB diberikan kemoterapi neoajuvan. Kebijakan ini diambil karena keterbatasan sarana radioterapi. Adanya metastasis kelenjar limfe pelvis karena dapat menurunkan survival rate antara 45-50%. Deteksi metastasis kelenjar limfe pelvis dilakukan melalui pemeriksaan MRI dengan akurasi sekitar 85,5%. Penelitian ini bertujuan mempelajari metastasis kelenjar limfe pelvis pada kanker serviks stadium IIB pasca kemoterapi neoajuvan. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kohort retrospektif pada pasien kanker serviks stadium IIB dengan menggunakan rekam medis. Subyek penelitian adalah pasien kanker serviks stadium IIB pasca kemoterapi neoajuvan dan dilakukan operasi RH-PLND. Penelitian ini membandingkan antara metastasis kelenjar limfe pra dengan pasca kemoterapi neoajuvan Hasil : Selama tahun 2014-2015, 44 (16,2%) pasien kanker serviks stadium IIB pasca kemoterapi berhasil dilakukan operasi RH-PLND. 36 pasien terlibat dalam penelitian. Hasil MRI menyatakan metastasis kelenjar limfe pelvis pra kemoterapi pada 22 (63,9%) pasien. Metastasis kelenjar limfe pelvis pasca kemoterapi didapatkan pada 8 (22,2%) pasien. Uji Mc Nemar didapatkan hasil signifikan (p<0,05). Faktor memepengaruhi metastasis kelenjar limfe pelvis meliputi ukuran tumor > 4 cm, invasi parametrium, dan LVSI

Actions (login required)

View Item