NURIAN AFIN DIANA, 041112391 (2017) IDENTIFIKASI JENIS KERUSAKAN PRODUK JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BASIC SEVEN TOOLS PADA PT. SURYA JAYA ABADI PERKASA PROBOLINGGO. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
B.278.17 . Dia.i - ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only until 25 October 2020. Download (191kB) | Request a copy |
|
Text (FULLTEXT)
B.278.17 . Dia.i - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 25 October 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Persaingan yang semakin ketat membuat kualitas menjadi suatu nilai lebih dimata konsumen. Menjaga kualitas menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam bisnis. PT. Surya Jaya Abadi Perkasa Probolinggo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pangan (corned beef dan jamur). Salah satu produk unggulan yang ditawarkan adalah jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor kecacatan yang terjadi pada produk jamur menggunakan analisis dari the basic seven tools of quality. Penelitian difokuskan pada tahapan produksi yang mempunyai dampak langsung terhadap produk jadi meliputi finishing, seaming, inkubasi, rusak bongkar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif, yaitu menjelaskan mengenai fenomena apa yang terjadi pada objek penelitian. Dengan menggunakan metode Basic Seven Tools hasil yang didapatkan adalah dari total produksi sebanyak 1.298.056 unit terdapat jenis kecacatan yang paling besar adalah terjadinya perubahan warna pada jamur sebesar 128.529, kemudian adanya kebocoran double seam sebesar 99.490 unit, kemudian kesalahan pada proses inkubasi sebesar 3.568 unit, dan yang terakhir kerusakan bongkar hasil produksi sebesar 14.149 unit. Dari histogram dapat diketahui bahwa jumlah kecacatan terbesar terjadi dibulan Juli, dan jumlah kecacatan paling kecil terjadi pada bulan September. Cause and effect diagram menunjukkan faktor-faktor penyebab kecacatan berdasarkan tiga kategori, yaitu mesin, manusia, material. Usulan perbaikan yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan adalah perusahaan harus mengupayakan pelatihan kepada karyawan-karyawannya, sehingga karyawan menjadi terlatih dan tidak sering melakukan kesalahan. Melakukan pengawasan secara berkala ketika proses pengalengan sudah selesai dan dipindahkan ke ruang penyimpanan agar terjaga dari debu dan kotoran. Melakukan pengawasan terhadap karyawan serta pengecekan produk secara berkala. Koordinator operasional agar lebih mengawasi kualitas akan bahan-bahan produknya, sehingga apabila terjadi kerusakan tidak mengganggu operasional perusahaan. Dilakukan pengawasan final seperti pemantauan kondisi sanitasi kontainer pada saat pengiriman produk kepada distributor.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 B.278/17 Dia i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kualitas, Basic Seven Tools, Defect | ||||||
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS156 Quality control and management | ||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol1 1 | ||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2017 18:29 | ||||||
Last Modified: | 17 Jan 2018 19:00 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/64761 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |