M. Asro Abdih Y., NIM011081913 (2017) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MELOXICAM 15 MG SAJA, KOMBINASI MELOXICAM 15 MG DAN TAMSULOSIN 0.4 MG, DAN TAMSULOSIN 0.4 MG SAJA PADA KEBERHASILAN TRIAL WITHOUT CATHETER PENDERITA BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA YANG MENGALAMI EPISODE PERTAMA RETENSI URINE. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (abstrak)
abstrak.pdf Download (220kB) | Preview |
|
Text (full text)
TA.M. Asro Abdih Y..pdf Restricted to Registered users only until 26 October 2020. Download (1MB) |
Abstract
Tujuan. Untuk membuktikan pemberian Meloxicam 15 mg saja, pemberian kombinasi Meloxicam 15 mg dan Tamsulosin 0,4 mg lebih efektif dalam keberhasilan TWOC pada pasien BPH yang mengalami episode pertama retensi urine dibandingkan dengan pemberian Tamsulosin 0,4 mg saja. Methode. Pasien BPH yang mengalami episode pertama retensi urine yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi dilakukan randomisasi sehingga terbentuk 3 kelompok perlakuan. n = 11 untuk masingmasing kelompok. Kelompok I diberikan Meloxicam 15 mg saja, kelompok II diberikan kombinasi Meloxicam 15 mg dan Tamsulosin 0,4 mg, dan kelompok III diberikan Tamsulosin 0,4 mg saja. Untuk masing-masing kelompok obat diberikan peroral sekali sehari selama 7 hari. Dinilai keberhasilan TWOC yaitu kemampuan berkemih secara spontan setelah dilakukan perlakuan pada 24 jam pertama paska pelepasan kateter urethra, disertai dengan Qmax pada uroflowmetri ≥ 5 cc/detik dan PVR ≤ 100 cc. Hasil. Semua sampel kelompok Meloxicam 15 mg saja mengalami insiden retensi urine ulang (100 %). Angka keberhasilan TWOC kelompok kombinasi Meloxicam 15 mg dan Tamsulosin 0,4 mg sebesar 72,7 %; sedangkan kelompok Tamsulosin 0,4 mg saja adalah 63,6 %. Tingkat keberhasilan TWOC kelompok kombinasi Meloxicam 15 mg dan Tamsulosin 0,4 mg lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok Tamsulosin 0,4 mg saja (p = 0,003). Kesimpulan. Pemberian kombinasi Meloxicam 15 mg dan Tamsulosin 0,4 mg peroral sekali sehari selama 7 hari lebih efektif dalam keberhasilan TWOC pada pasien BPH yang mengalami episode pertama retensi urine dibandingkan dengan pemberian Tamsulosin 0,4 mg saja peroral sekali sehari selama 7 hari.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.UR 01/17 Mas p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | TWOC, Meloxicam, Tamsulosin, kombinasi, BPH, retensi urine, episode pertama. | ||||||
Subjects: | R Medicine | ||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Urologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2017 20:05 | ||||||
Last Modified: | 25 Oct 2017 20:05 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/64862 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |