ADAT MERARIK DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN MATERNAL PADA MASYARAKAT SUKU SASAK DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT

LALU SULAIMAN, 101317087330 (2017) ADAT MERARIK DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN MATERNAL PADA MASYARAKAT SUKU SASAK DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (30kB) | Preview
[img] Text (full text)
DISERTASI LALU SULAIMAN 101317087330.pdf
Restricted to Registered users only until 30 October 2020.

Download (2MB)

Abstract

Derajat kesehatan maternal di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Kabupaten Lombok Tengah masih tergolong sangat rendah. Hal ini ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI). Angka kemaian ibu di Nusa Tenggara Barat tahun 2012 sebesar 370/100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi dari AKI rata-rata nasional tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. AKI di NTB nampaknya sulit diturunkan walaupun berbagai upaya telah dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti ingin mencari akar permasalahan diluar konteks biomedik menuju ranah sosial budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji adat merarik dalam perspektif kesehatan maternal. Dimana adat ini masih dianut oleh masyarakat suku Sasak khususnya di Kabupaten Lombok Tengah NTB. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif untuk mengeksplorasi bagaimana peran adat merarik bagi status kesehatan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai akibat perubahan sosiokultural di era ini menyebabkan adat ini telah mengalami distorsi nilai sehingga menimbulkan terjadinya pernikahan dini, pola hidup kawin-cerai dan penurunan sumber daya ekonomi keluarga. Selanjutnya dari hasil eksplorasi lebih mendalam ditemukan pula bahwa keberadaan adat ini didukung oleh budaya patriakhi yang menempatkan kaum laki-laki sebagai pihak superioritas yang dapat menimulkan ketimpangan gender seperti eksploitasi, marjinalisasi, KDRT dan rendahnya otonomi kaum perempuan. Dimana faktor-faktor tersebut dapat mrupakan faktor intermediate terjadinya kematian ibu. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa adat merarik pada masyarakat suku Sasak di Kabupaten Lombok Tengah dapat berperan sebagai salah satu faktor risiko rendahnya derajat kesehatan maternal. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada pemerintah daerah dan para tokoh adat agar berupaya untuk mencegah dampak negatif adat ini bagi status kesehatan maternal melalui program pemberdayaan kaum perempuan terutama untuk mengurangi kasus pernikahan dini

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKC KK Dis.IK 32/17 Sul a
Uncontrolled Keywords: merarik, budaya patriakhi dan kesehatan maternal
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Doktor Ilmu Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
LALU SULAIMAN, 101317087330UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorOedojo Soedirham, ,dr.,MPH., MA., Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 30 Oct 2017 02:21
Last Modified: 30 Oct 2017 02:21
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65058
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item