RINA ZULIANA, 121311133134 (2017) KRITIK ATAS NEOIMPERIALISME DALAM KUMPULAN PUISI SORI GUSTI KARYA DARMANTO JATMAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
FS BI 76-17 Zul k Abstrak.pdf Download (118kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FS BI 76-17 Zul k Sec.pdf Restricted to Registered users only until 2 November 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Kritik atas Neoimperialisme dalam Kumpulan Puisi Sori Gusti Karya Darmanto Jatman”. Kumpulan puisi yang akan diteliti adalah puisi “Pidato Ki Lurah Karangkedempel Sewaktu Menerima Mahasiswa KKN di Desanya” (1980), “Meneer Trans, Mevrouw Trans Matur Nuwun, Dank U Wel, Terima Kasih, Thank You” (1995), “Harmoni Itu Sepasang Sandal Jepit”, “Amanat buat Mereka yang Pindah Abad”, dan “Hongwilaheng Niatingsun Memayu Hayuning Bangsa & Agama” (2001) memuat neoimperialisme secara konsisten. Neoimperialisme dalam kelima puisi Darmanto Jatman merupakan neoimperialisme Orde Baru. Muatan neoimperialisme dalam kelima puisi tidak hadir dengan porsi yang sama. Kritik atas neoimperialisme dapat dilihat dari penggunaan multilingual dan bentuk teks pidato dalam puisi yang berfungsi sebagai strategi kritik atas kehadiran bentuk kekuasaan baru Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analisis sesuai dengan cara kerja teori yang digunakan yakni teori dekonstruksi. Metode kualitatif deskriptif analisis merupakan model penelitian yang menekankan pada penghayatan, penalaran, dan pencarian yang lebih mendalam didukung dengan data-data dan literatur-literatur terkait. Penelitian ini memanfaatkan teori dekonstruksi Jacques Derrida sebagai salah satu strategi pembacaan wacana kritis dalam sastra dengan melacak oposisi biner kemudian melakukan pembongkaran, pembalikan, atau penundaan, yang kemudian dikontekstualisasikan dan melakukan proses pelacakan makna hasil dekonstruksi. Bedasarkan analisis yang sudah dilakukan, penelitian ini menemukan 1) pemanfaatan multilingualitas dalam teks untuk mempertahankan wacana lokal di tengah perkembangan globalisasi, juga mengarah pada pendamaian berbagai budaya sebagai bentuk keberagaman; 2) bentuk teks puisi membangun konsep kekuasaan baru dari pandangan inferior. Penggunaan teks pidato bergeser sebagai alat kritik dan panggung demokrasi (aspirasi) bagi inferior. Konsep pidato sebagai bentuk teks puisi Sori Gusti juga sebagai media kritik atas bentuk kekuasaan baru; 3) muatan neoimperialisme yang dibangun dalam teks adalah neoimperialisme Orde Baru dengan sejarah pergerakan perpolitikannya. Neoimperialisme Orde Baru dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu neoimperialisme kultural dan neoimperialisme material/ fisik. Noeimperialisme Orde Baru bersifat kultural berkaitan dengan bentuk penguasaan melalui program pembangunan yang dicanangkan Orde Baru, sedangkan bentuk neoimperialisme material/ fisik lebih mengarah pada kekerasan dan penindasan yang diaktori oleh Orde Baru.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 FS.BI.76/17 Zul k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | puisi, dekonstruksi, multilingualitas, pidato, dan neoimperialisme | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Binkol2 2 | ||||||
Date Deposited: | 01 Jan 2018 16:48 | ||||||
Last Modified: | 01 Jan 2018 16:48 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65579 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |