ANITA YULVIYANI, 101514453030 (2017) ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN KAMAR OPERASI BERDASARKAN TEORI UTILISASI ANDERSEN (Studi mengkaji Keputusan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_TKA.27 17 Yul a.pdf Download (88kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_TKA.27 17 Yul a.pdf Restricted to Registered users only until 10 November 2020. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian dilandasi adanya masalah belum optimalnya pemakaian kamar operasi di RS Bhayangkara Surabaya sebesar 54% dari kapasitas optimal pada periode tahun 2014 sampai 2016. Masalah tersebut dikaji menggunakan teori Utilisasi Andersen. Tujuan penelitian adalah menyusun rekomendasi upaya peningkatan pemanfaatan kamar operasi di RS Bhayangkara Surabaya dengan melakukan analisis faktor yang berpengaruh terhadap pemanfataan kamar operasi. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 137 sampel, sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di IGD dan IRJ RS Bhayangkara Surabaya. Hasil penelitian berdasarkan uji statistika regresi logistik yang memiliki nilai p>0,05 adalah variabel pendidikan dan penghasilan, sedangkan variabel yang memiliki nilai p<0,05 adalah variabel pengetahuan mengenai penyakit (p=0,033), pengalaman (p=0,047), waktu tunggu (p=0,006), cara bayar (p=0,000), jarak (p=0,008), persepsi mengenai sarana prasarana (p=0,009), persepsi mengenai dokter dan perawat (p=0,016), persepsi mengenai keparahan penyakit (p=0,009) dan persepsi mengenai kebutuhan operasi ((p=0,008). Rekomendasi penelitian yaitu (1) mengumpulkan testimoni pasien; (2) pemberian merchantdase pada pasien yang melakukan operasi lebih dari satu kali; (3) mengupayakan segera untuk mengubah kamar perawatan kelas 1 berisi satu tempat tidur saja; (4) melakukan penambahan dokter sub spesialis; (5) menambah kerjasama dengan asuransi komersial lainnya; (6) melakukan penambahan dokter bedah umum dan anastesi; (7) melakukan penambahan jumlah perawat sesuai dengan ketentuan Permenkes no.56/2014 dengan kualifikasi pendidikan S1 Ners; (8) memberikan informasi medis yang jelas dan mudah dipahami pasien mengenai penyakitnya dan tingkat kebutuhan operasi; (9) membentuk admisi center disertai dengan SIMRS; (10) melengkapi sarana prasarana di kamar operasi sesuai dengan ketentuan Permenkes no. 56/2014. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan kamar operasi adalah keputusun pasien, yang dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai penyakit, pengalaman, waktu tunggu, cara bayar, jarak, persepsi mengenai sarana prasarana, persepsi mengenai dokter dan perawat, persepsi mengenai keparahan penyakit dan persepsi mengenai kebutuhan operasi. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pasien adalah tingkat pendidikan dan pendapatan.

Actions (login required)

View Item