HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN CHOLELITHIASIS PADA PASIEN DI POLI INTERNA RSUD DR. SOETOMO PERIODE JULI 2014-JUNI 2015

Nadieda Ayu Marthalitasari, NIM011311133250 (2017) HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN CHOLELITHIASIS PADA PASIEN DI POLI INTERNA RSUD DR. SOETOMO PERIODE JULI 2014-JUNI 2015. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
FK PD 81-17 mar h Abstrak.pdf

Download (346kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FK PD 81-17 mar h sec.pdf
Restricted to Registered users only until 13 November 2020.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Cholelithiasis terbentuk karena ketidakseimbangan bahan pembentuk empedu, kolesterol, atau bilirubin berlebih. Di Indonesia mulai muncul perhatian terhadap cholelithiasis, namun belum terdapat data nasional, karena terbatasnya penelitian yang berkaitan dengan cholelithiasis Tujuan: mengetahui hubungan serta pengaruh indeks massa tubuh (IMT) terhadap cholelithiasis dan karakteristik pasien dengan cholelithiasis. Metode: penelitian ini stastistik analitik desktriptif dengan desain case-control dan menggunakan data sekunder dari rekam medik. Sebanyak 124 sampel pasien dari poli interna RSUD Dr. Soetomo periode Juli 2014-Juni 2015 dengan variabel bebas pasien poli interna dengan cholelithiasis dan non cholelithiasis, dan variabel terikat IMT. Data diolah menggunakan t-test 2 independent sample. Hasil: rasio wanita dan laki-laki yaitu 3:1, dengan usia 36-45 tahun sebesar 27,4%, berat badan pasien dengan cholelithiasis pada rentang 61-70 kg sebesar 45,2%, dan tinggi badan pada rentang 150-159 cm sebesar 51.2%, proporsi IMT pada pasien dengan cholelithiasis antara lain 45.3% pada skala At Risk dan 40% pada obesitas I, dan didapatkan nilai p sebesar 0.089 (p> 0.05), yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada IMT dari pasien dengan cholelithiasis dan non cholelithiasis. Usia 40 tahun ke atas merupakan indikator waktu premenopause pada wanita. Berat badan dapat menggambarkan secara tidak langsung tentang kondisi lemak dalam tubuh seseorang. Frekuensi kejadian cholelithiasis lebih tinggi pada jenis kelamin wanita, meningkat bersamaan dengan usia. Kesimpulan: IMT tidak dapat dijadikan parameter untuk terjadinya cholelithiasis pada seseorang tetapi dapat melihat resiko terjadinya masalah- masalah kesehatan, salah satunya adalah cholelithiasis, tidak semua pasien cholelithiasis merupakan pasien dengan obesitas, tetapi lebih kepada pengaruh jenis kelamin dan usia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FK.PD.81/17 Mar h
Uncontrolled Keywords: Indeks Massa Tubuh, Cholelithiasis,
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > Including massage, exercise, occupational therapy, hydrotherapy, phototherapy, radiotherapy, thermotherapy, electrotherapy
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Nadieda Ayu Marthalitasari, NIM011311133250NIM011311133250
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHusin Thamrin, dr., SpPDUNSPECIFIED
Thesis advisorSubur Prajitno, dr., MS., AKK.UNSPECIFIED
Depositing User: Mr Binkol2 2
Date Deposited: 01 Jan 2018 23:06
Last Modified: 01 Jan 2018 23:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/66296
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item