PRIMA HAPSARI WULANDARI, NIM011311133228 (2017) PERBANDINGAN KOMPLIKASI MAYOR CABG DAN PCI PADA PASIEN CORONARY ARTERY DISEASE DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA PERIODE 2014-2015. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
FK PD 113-17 Wul p Abstrak.pdf Download (28kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FK PD 113-17 Wul p Sec.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Coronary artery disease (CAD) merupakan penyakit kardiovaskuler paling umum yang disebabkan oleh penyempitan arteri jantung. Metode intervensi invasive yang populer untuk pasien CAD ialah percutaneous coronary intervention (PCI) dan coronary artery bypass grafting (CABG). Telah banyak penelitian yang membandingkan komplikasi mayor kedua prosedur tersebut tapi hanya sedikit yang dilakukan di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran dan perbandingan komplikasi mayor CABG dan PCI pada pasien CAD di RSUD Dr Soetomo Surabaya periode 2014-2015. Metode: Penelitian ini berjenis retrospektif dan deskriptif observasional dengan metode pengambilan data total sampling dari rekam medis pasien ketika MRS. Hasil: Ditemukan sebanyak 264 pasien yang menjalani CABG (n=38) dan PCI (n=264). Sampel terdistribusi dalam rentang usia 56-65 tahun (CABG 44.73% vs PCI 37.87%), dan mayoritas dilakukan pada pria (92.10% vs 80.68%). Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan/atau hyperlipidemia didapatkan pada lebih dari sepertiga total sampel. Mayoritas sampel adalah perokok (92.10% vs 80.68%), dan menderita multivessel disease dan/atau lesi pada LMCA (57.89% vs 59.09%). Dalam konteks komplikasi mayor post-prosedural (mortalitas, infark miokard, dan stroke), secara umum, frekuensi mortalitas pada pasien CABG vs PCI adalah 2.63% vs 3.02%, dan frekuensi infark miokard pada pasien CABG vs PCI adalah 2.63% vs 5.68%. Dalam konteks komplikasi mayor berupa stroke, secara umum frekuensi stroke CABG dibandingkan frekuensi stroke PCI adalah 2.63% vs 1.89%. Kesimpulan: CABG memiliki frekuensi mortalitas dan frekuensi infark miokard lebih rendah dibanding PCI, namun CABG memiliki frekuensi stroke yang lebih tinggi dibanding PCI
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK.PD.113/17 Wul p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | CABG, PCI, perbandingan, komplikasi mayor | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mr Binkol2 2 | |||||||||
Date Deposited: | 02 Jan 2018 20:51 | |||||||||
Last Modified: | 02 Jan 2018 20:51 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/66360 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |