GAMBARAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) KEPALA PADA KASUS ANAK EPILEPSI YANG TELAH DILAKUKAN ELECTROENCHEPHALOGRAM (EEG) PENGAMATAN DI RSUD DR.SOETOMO PERIODE 1 JANUARI 2015-31 JULI 2017

Lusiana Rahmayanti, NIM011318176307 (2017) GAMBARAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) KEPALA PADA KASUS ANAK EPILEPSI YANG TELAH DILAKUKAN ELECTROENCHEPHALOGRAM (EEG) PENGAMATAN DI RSUD DR.SOETOMO PERIODE 1 JANUARI 2015-31 JULI 2017. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
PPDS.R. 16-17 Rah g abstrak.pdf

Download (36kB) | Preview
[img] Text (fulltext)
PPDS.R. 16-17 Rah g fulltext.pdf
Restricted to Registered users only until 5 December 2020.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Epilepsi merupakan salah satu kasus pediatri yang cukup besar dan sering terjadi pada usia dini. Setiap tahun dilaporkan sekitar 30.000 kasus baru. Penelitian Susan dkk 2010 menyebutkan bahwa terdapat gambaran MRI abnormal pada pasien epilepsi 28,5%. Tujuan : Mengetahui gambaran MRI kepala pada pasien anak dengan epilepsi, berapa banyak gambaran MRI normal dan abnormal, distribusi kelainan MRI paling banyak, distribusi kelainan lain dan lokasi terbanyak yang menimbulkan kejang serta distribusi karakteristik populasi pasien epilepsi Metode : Data diambil dari pasien MRI yang sudah dilakukan MRI 1,5 T yang telah didiagnosis epilepsi dan dilakukan pemeriksaan EEG sebanyak 79 orang periode Januari 2015-31 Juli 2017. Data berupa hasil expertise yang di baca oleh spesialis radiologi dan kemudian dilakukan tabulasi pada data-data tersebut. Hasil : Dari 79 pasien didapatkan gambaran MRI kepala 40,5% (n=32) normal dan tidak normal 59,5% (n=47) kemudian kelainan struktural yang ditemukan pada pasien epilepsi 30,4% (n=24). Paling banyak adalah atrofi hipocampus 8,9 % (n=32) diikuti mesial temporal sclerosis 6,3% (n=5) focal cortical dysplasia 3,8% (n=3) , polymicrogiria 5,1% (n=4), pachygiria 2,5% (n=2) , gliosis, tumor dan tuberous sclerosis masing-masing 1,3% (n=1). Kelainan struktural lainnya dengan lokasi lesi berada pada area yang bisa menimbulkan kejang sebanyak 26,6% dan tidak menimbulkan kejang 2,5% (n=2). Lokasi lesi terbanyak menyebabkan kejang adalah di lobus temporal yang pada EEG adalah 63,4% (n=40) dan MRI 46,8% ( n=22). Pasien laki-laki sebanyak 44,3% (n=35) dan perempuan 55,7% (n=44). Usia terbanyak adalah1-2 tahun 16,5% (n=13) Kesimpulan : Penelitian yang dilakukan pada 79 pasien dengan klinis epilepsi didapatkan gambaran MRI paling banyak adalah normal 40,5% dan tidak normal 59,5% dan paling banyak ditemukan atrofi hippocampus 8,9% dan lokasi lesi terbanyak di EEG dan MRI adalah lobus temporal. Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam kejadian epilepsi serta puncak usia tertinggi adalah 1-2 tahun.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.R. 16-17 Rah g
Uncontrolled Keywords: Epilepsi, Electoenchephalogram, Magnetic Resonace Imaging
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC71-78.7 Examination. Diagnosis Including radiography
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Radiologi
Creators:
CreatorsNIM
Lusiana Rahmayanti, NIM011318176307NIM011318176307
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBudi Laraswati, dr., dr. Sp.Rad (K)UNSPECIFIED
Thesis advisorBambang Soeprijanto, Prof.Dr.dr.,SpRad (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 04 Dec 2017 17:15
Last Modified: 04 Dec 2017 17:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/67298
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item