PROFIL DIFFUSION WEIGHTED MAGNETIC RESONANCE IMAGING DAN APPARENT DIFFUSION COEFFICIENT PADA PASIEN ANAK DENGAN TUMOR FOSSA POSTERIOR YANG SUDAH DILAKUKAN PEMBEDAHAN PENGAMATAN DI RSUD Dr. SOETOMO BULAN JANUARI 2014 HINGGA DESEMBER 2016

Bagus Danu Hariyanto, NIM011318176309 (2017) PROFIL DIFFUSION WEIGHTED MAGNETIC RESONANCE IMAGING DAN APPARENT DIFFUSION COEFFICIENT PADA PASIEN ANAK DENGAN TUMOR FOSSA POSTERIOR YANG SUDAH DILAKUKAN PEMBEDAHAN PENGAMATAN DI RSUD Dr. SOETOMO BULAN JANUARI 2014 HINGGA DESEMBER 2016. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
PPDS.R. 18-17 Har p abstrak.pdf

Download (38kB) | Preview
[img] Text (fulltext)
PPDS.R. 18-17 Har p fulltext.pdf
Restricted to Registered users only until 5 December 2020.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pendahuluan : Sekuence diffusion weighted imaging (DWI) dan apparent diffusion coeffient (ADC) pada tumor otak dapat membantu membedakan berdasarkan grading (low ataupun high grade). Nilai ADC yang rendah menunjukkan suatu high grade tumor sedangkan nilai ADC yang tinggi menunjukkan suatu low grade tumor. Tumor otak pada anak-anak sekitar 60% terletak di fossa posterior, yang sering didapatkan yaitu Juvenile Pilocytic Astrocytoma, Medulloblastoma, Ependymoma dan Pontine glioma. Tujuan : Mengetahui profil DWI dan nilai ADC tumor otak di fossa posterior pada anakanak di RSUD dr. Soetomo bulan Januari 2014 hingga Desember 2016 Metode dan Bahan : Data penelitian diambil melalui rekam medis pada pasien anak dengan tumor otak di fossa posterior yang sudah dilakukan pemeriksaan MRI kepala di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Data dalam bentuk DICOM di reevaluasi kembali oleh peneliti untuk mendapatakan profil DWI dan ADC maps. Cara memperoleh nilai ADC dengan menempatkan ROI berbentuk bulat ukuran 17-25 mm2 pada bagian solid dari tumor Hasil : Didapatkan sebanyak 21 kasus tumor fossa posterior dengan frekuensi usia terbanyak sekitar 9 tahun. Laki-laki lebih banyak daripada perempuan. DWI pada Medulloblastoma, Ependymoma, Glioblastoma dan Juvenile Pilocytic Astrocytoma menunjukkan restricted diffusion. Didapatkan grading nilai ADC paling rendah (<1 x 10- 3mm2/s) pada Medulloblastoma kemudian Ependymoma dan Glioblastoma sedangkan nilai ADC yang tinggi (> 1 x 10-3mm2/s) pada Juvenile Pilocytic Astrocytoma. Kesimpulan : 21 kasus tumor otak fossa posterior meliputi Medulloblastoma, Ependymoma, Glioblastoma dan Juvenile Pilocytic Astrocytoma didapatkan nilai ADC yang paling rendah pada Medulloblastoma

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.R. 18-17 Har p
Uncontrolled Keywords: tumor otak fosaa posterior pada anak, DWI, nilai ADC, high grade, low grade
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer)
R Medicine > RC Internal medicine > RC71-78.7 Examination. Diagnosis Including radiography
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Radiologi
Creators:
CreatorsNIM
Bagus Danu Hariyanto, NIM011318176309NIM011318176309
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSugiarto S., Prof. dr., Sp.Rad (K)UNSPECIFIED
Thesis advisorBambang Soeprijanto, Prof. Dr., dr. Sp.Rad (K)UNSPECIFIED
Thesis advisorWidiana Ferriastuti, dr., Sp.Rad (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 04 Dec 2017 17:37
Last Modified: 04 Dec 2017 17:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/67300
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item