NABELA ATIKA SOFIA, 151410113024 (2017) KORELASI ANTARA KADAR GLYCATED ALBUMIN DENGAN KADAR HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (272kB) | Preview
	Text (full text) ISI TUGAS AKHIRfull text.pdf Restricted to Registered users only until 8 December 2020. Download (1MB)

Abstract

Pendahuluan : HbA1C merupakan glukosa yang terglikasi dengan hemoglobin A1c, pemeriksaan HbA1c dapat digunakan untuk diagnosis diabetes mellitus serta pemantauan kadar glikemik. Namun pada beberapa keadaan, kadar HbA1c dapat menjadi tidak representatif. Glycated albumin (GA) yang merupakan ikatan antara glukosa dan albumin telah banyak diajukan sebagai parameter pengganti yang lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara keduanya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik potong lintang terhadap 50 pasien diabetes melitus tipe 2 yang memeriksakan diri pada Laboratorium Parahita Surabaya antara Bulan Januari – Agustus 2016. Pemeriksaan GA menggunakan metode enzimatik. HbA1c diperiksa dengan metode ion exchangehigh performance liquid chromatography (HPLC). Hasil dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan bermakna secara statistik jika p< 0,05 Hasil : Dari 50 sampel acak diperoleh, sebanyak 39 sampel (78%) memiliki kesesuaian hasil antara HbA1c dan GA. Tiga sampel mempunyai nilai HbA1c tinggi dan GA normal. Tiga sampel dengan HbA1c normal dan GA rendah. Lima sampel dengan HbA1c normal dan GA tinggi. Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi positif kuat bermakna secara statistik antara albumin terglikasi dan hemoglobin terglikasi dengan r = 0,839; p <0,005

Actions (login required)

View Item